REPUBLIKA.CO.ID, PHNOM PENH -- Ketua Majelis Nasional Kamboja Heng Samrin Rabu (20/12) menyarankan Duta Besar yang baru ditunjuk ke Filipina, Tuot Panha, agar berupaya mempromosikan hubungan bilateral dan bereaksi cepat terhadap berita berlebihan terhadap Kamboja.
"Sebagai Duta Besar Kamboja ke luar negeri, Anda harus mencoba semua yang terbaik untuk memperkuat dan memperluas hubungan persahabatan, solidaritas, dan kerja sama di segala bidang dengan negara tuan rumah," saran Samrin kepada Dubes.
"Anda harus bereaksi tepat waktu untuk setiap berita yang dianggap sebagai fitnah terhadap Kamboja." Ia juga menyarankan untuk mempromosikan stabilitas politik, keamanan penuh, proses demokrasi, penghormatan hak asasi manusia, dan proses pemilu Kamboja.
Selain itu, ia mendesak dubes baru untuk menarik investor dan wisatawan Filipina ke Kamboja. "Saya akan melakukan semua yang terbaik untuk lebih memperkuat hubungan bilateral dan kerja sama antara Kamboja dan Filipina di segala bidang, terutama investasi dan pariwisata," kata Tuot Panha kepada wartawan setelah pertemuan.
Dia mengatakan akan meninggalkan Kamboja untuk ke Filipina pada Januari tahun depan. Tuot Panha menggantikan mantan dubes Hos Sereython, yang menuduh Filipina bermain 'politik kotor' setelah pertemuan tahunan para menteri luar negeri ASEAN gagal mengeluarkan pernyataan adat bersama pada Juli.
Filipina dan Vietnam menginginkan pernyataan itu untuk dimasukkan dan menyebutkan perselisihan teritorial di Laut China Selatan, tetapi ditentang oleh Kamboja, ketua-10 ASEAN pada 2012.