REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pemberontak Suriah yang menculik dua warga Rusia dan seorang warga negara Italia menuntut uang tebusan 700 ribu dolar AS lebih untuk pembebasan mereka. Demkian dilaporkan koran Rusia, Kommersant, Kamis (20/12).
Satu sumber diplomatik di Moskow mengatakan kepada Kommersant bahwa jumlah uang untuk pembebasan ketiga sandera 50 juta pound Suriah atau lebih dari 700 ribu dolar AS.
Dua Rusia dan seorang warga Italia itu diculik pada 17 Desember 2012 di dekat kota pelabuhan barat Suriah, Latakia, saat mereka bepergian di sepanjang jalan raya Tartus-Homs.
Kementerian Luar Negeri Rusia pada Selasa (18/12) menyatakan kedua warga Rusia yang diculik bernama V. Gorelov dan Abdessattar Khassun, yang juga memegang paspor Suriah, dan warga Italia yang diculik bersama mereka Mario Belluomo. Ketiga orang itu bekerja pada perusahaan baja Hmisho di dekat Homs.
Menurut Kementerian Luar Negeri Rusia, perusahaan telah menerima permintaan telepon dari orang tak dikenal untuk pembayaran tebusan sebagai syarat bagi pembebasan mereka. Menurut Kommersant, para sandera diculik salah satu kelompok oposisi Suriah.
Pada Rabu, Haitham al-Maleh, seorang pemimpin terkemuka dari oposisi Suriah di luar negeri, mengatakan dalam satu wawancara dengan Al Jazeera, Rusia menjadi target sah pemberontak Suriah karena Rusia mendukung Presiden Bashar al-Assad.