Kamis 20 Dec 2012 19:00 WIB

Warga Dunia Panik Besok Diramalkan Kiamat

Rep: Nur Aini/ Red: Yudha Manggala P Putra
Gambaran ramalan hari kiamat di akhir 2012
Gambaran ramalan hari kiamat di akhir 2012

REPUBLIKA.CO.ID, KIROV -- Penduduk dunia mulai panik dengan isu kiamat akan terjadi Jumat, 21 Desember 2012. Mereka yang percaya ramalan berdasarkan Suku Maya itu, membeli sejumlah peralatan untuk menyelamatkan diri.

Di Rusia, masyarakat di wilayah Kirov, bergegas membeli minyak bahan bakar dan persediaan makanan. Hal itu menyusul terbitnya artikel di koran setempat yang menuliskan konfirmasi tentang akhir dunia dari Biarawan Tibet. 

Kota Novokuznetsk juga dilanda kepanikan. Di Barnaul, dekat pegunungan Altai, para pembeli berjubel memborong obor dan termos.

Perdana Menteri Rusia, Dmitry Medvedev bahkan secara khusus memberi pernyataan tentang hari kiamat. "Saya tidak percaya pada akhir dunia. Setidaknya, tidak untuk tahun ini," kata dia seperti dikutip the Telegraph, Kamis (20/12).

Di Cina yang tidak memiliki sejarah mitos tentang akhir dunia, kepanikan terjadi setelah ada film Hollywood berjudul '2012. Film tersebut meraih sukses besar di Cina. Di film itu, militer Cina membangun kapal untuk menyelamatkan umat manusia.

Di Provinsi Sichuan, masyarakat ramai-ramai membeli lilin. Isu disebarkan melalui twitter jika kegelapan akan terjadi selama tiga hari saat kiamat tiba. "Pada awalnya kami tidak tahu mengapa. Tapi kemudian kami mendengar seseorang bergumam tentang kegelapan terus menerus," kata salah satu pemilik toko kelontong setempat.

Sementara itu, di Meksiko dimana Suku Maya pernah tinggal, kiamat menjadi berkah. Negara itu membuat berbagai macam kegiatan yang bertemakan kiamat. Diperkirakan, pariwisata setempat akan melonjak dua kali lipat gara-gara kiamat. 

Kepanikan tersebut juga menyerang anak-anak. Astronom NASA, David Morrison mengatakan dirinya menerima pesan dari anak-anak usia 11 tahun yang sakit karena mendengar kiamat akan datang. "Suatu kejahatan menyebarkan rumor untuk menakut-nakuti anak-anak," kata dia

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement