REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK--Panel Hak Asasi Manusia (HAM) Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengingatkan, konflik di Suriah mulai mengarah ke perang sektarian.
Kepala panel HAM PBB, Paulo Pinhero mengatakan, eskalasi militer dua kelompok sudah semakin mencemaskan dan kian mengeras. Ia mendesak pasukan asing segera hengkang dari negeri yang porak poranda tersebut.
Keterlibatan pasukan asing, kata Paulo, yang masing-masing berpihak memperburuk situasi.
''Konflik menjadi terang-terangan ke arah sektarian,"kata Paulo seperti dilansir the Associated Press, Kamis (20/12).
Panel HAM PBB menuliskan sepuluh halaman hasil temuannya di lapangan selama hampir dua tahun konflik bersenjata.
Temuan itu menunjukkan, intensitas saling serang makin meningkat, termasuk penggunaan senjata berat seperti jet tempur, dan artileri. Semakin banyak penyeludupan pasukan dan senjata.
Menurut Paulo, kedua pihak baik rezim Presiden Bashar al-Assad dan kelompok bersenjata berada dalam ketakutan, intimidasi, dan saling terancam.
"Kelompok etnis minoritas dan enis agama tertentu bersekutu dengan berbagai pihak. Hal itu memperdalam perpecahan,'' kata Paulo.
Kelompok Hezbullah di Lebanon telah mengkonfirmasi keberpihakannya, dengan mengirimkan pasukan bersenjata mendukung rezim Assad.
Sementara kelompok Syiah yang berada di Irak secara mandiri berdatangan ke gelanggang peperangan yang dipicu oleh penggulingan Assad awal 2011 lalu.
Pengawal Revolusi Iran juga terbukti di lini depan pertempuran mendukung Assad.
''Keterlibatan mereka pasukan asing akan semakin mengarah ke perang sektarian,'' kata Paulo.