REPUBLIKA.CO.ID, CONNECTICUT -- Selamat dari mimpi buruk penembakan 14 Desember lalu, sama sekali bukan akhir dari para korban yang berada di lokasi kejadian saat itu. Trauma berkepanjangan menjadi tantangan utama yang harus dihadapi korban selamat dari penembakan yang menewaskan 26 orang tersebut.
Dikutip dari VOA, Kamis (20/12), anak-anak yang menyaksikan kejadian tersebut berpotensi mengalami berbagai permasalahan emosional di masa mendatang.
"Anak-anak yang berada di kelas saat itu, sangat berpotensi mengalami trauma, kesulitan makan, dan mengalami perubahan kepribadian," ujar Melanie Killen dari Center for Children, Relationships, and Culture Maryland University.
Menurut Killen, para korban selamat akan memerlukan waktu berbulan-bulan untuk dapat mengatasi trauma yang terjadi. Meski, lanjutnya, kenangan buruk atas kejadian ini tidak akan sembuh selamanya.
"Diperlukan kasih sayang dan dukungan dari semua pihak agar anak-anak ini mau kembali berangkat ke sekolah," kata Killen. Kembali ke sekolah, kata dia, adalah pekerjaan rumah terbesar yang harus dilalui anak-anak ini sebagai langkah awal meneruskan hidup.