REPUBLIKA.CO.ID, Dua tewas dan satu lainnya terluka akibat serangan yang ditujukan kepada petugas kampanye pemberantasan polio di Pakistan, Rabu (19/12).
Kampanye pemberantasan polio di Pakistan yang didukung PBB mendapat perlawanan keras dari militan Taliban dengan alasan program tersebut dinilai sebagai peracunan rakyatnya.
Akibat serangan tersebut, PBB di Pakistan telah menarik semua staf yang terlibat dalam kampanye jalanan untuk pemberantasan polio. Seperti dinyatakan juru bicara PBB, Michael Coleman.
Sementara itu, Program kampanye imunisasi polio dari PBB terus didemo para pengunjuk rasa di Islamabad, Pakistan. "Kami turun ke jalan demi mempertaruhkan hidup kami untuk menyelamatkan anak-anak Pakistan dari cacat permanen (akibat imunisasi itu)," ungkap seorang Petugas kesehatan, Ambreen Bibi yang juga mengikuti aksi protes tersebut.
Sebelumnya, militan Taliban juga menyerang kantor salah seorang pejabat pemerintah yang berada di daerah Khyber, Selasa (18/12). Pihak Taliban secara tegas telah mengeluarkan pernyataannya yang menentang kampanye imunisasi polio tersebut.
Taliban mengklaim petugas kesehatan Pakistan telah bertindak sebagai mata-mata AS untuk memberikan vaksin tersebut kepada warga. Vaksin tersebut diklaim Taliban untuk meracuni warganya dan menyebabkan kerusakan organ tubuh.
"Kampanye (vaksin polio) itu mematikan! AS telah meracuni kita," ungkap seorang juru bicara Taliban di Pakistan, beberapa waktu lalu.