REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Perhimpunan Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) terus memperluas perjanjian perdagangan dengan negara-negara di berbagai kawasan. Setelah melakukan perjanjian perdagangan bebas dengan Cina, ASEAN segera menerapkan perjanjian serupa dengan India.
Para pemimpin negara-negara ASEAN dan India segera melakukan penandatanganan perjanjian itu dalam waktu dekat "Kesepakatan perjanjian bebas ini merupakan kemajuan yang menggembirakan," kata Perdana Menteri India Manmohan Singh dalam Pertemuan Perayaan ASEAN-India di New Delhi, India (Kamis, 20/12).
Menurut Manmohan, perjanjian perdagangan bebas ini penting untuk meningkatkan nilai perdagangan ASEAN dengan India. Perjanjian ini disepakati karena nilai perdagangan dua kawasan ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Nilai perdagangan 2012 saja sudah melampaui target
Perjanjian perdagangan bebas antara ASEAN dan India ini hanya meliputi jasa dan investasi. Sedangkan, untuk sektor lain di perdagangan masih memerlukan pembahasan dalam beberapa komoditas. Meski begitu, menteri-menteri perdagangan ASEAN sudah menyepakati soal pembebasan tarif dalam sektor jasa dan Investasi.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, kemitraan strategis harus jadi //benchmark// dalam kerja sama ASEAN-India dalam 20 tahun ke depan. India adalah satu dari mitra dagang penting ASEAN. Presiden yakin target nilai perdagangan ASEAN-India mencapai 100 miliar dolar AS 2015.
"Kesepakatan soal jasa dan investasi antara ASEAN dengan India itu penting," kata SBY seperti dilaporkan langsung wartawan Republika, M Ikhsan Shidddieqy langsung dari New Delhi, India.. Presiden berharap kesepakatan positif bagi kerja sama ke depan. Ketika diimplementasikan, kesepakatan ini akan menggiring arus investasi dua arah antara ASEAN dan India.