REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad menilai ada usaha dari dalam dan luar negeri untuk menghancurkan ekonomi Iran. Menurutnya, penghancuran itu dilakukan dengan cara mempermainkan pasar valuta asing (valas).
Akibat gejolak valas ini tagihan keuangan pemerintah Iran jadi membengkak. Pembengkakan tagihan keuangan ini yang bisa mengancam rencana Iran memberikan subsidi ekonomi bagi rakyatnya. "Para musuh merancang plot di dalam dan luar negeri untuk bekerja sama dengan mereka," ujar Ahmadinejad seperti dikutip Teheran Times.
Dengan tegas, Presiden Iran ini mengaku akan melawan segala usaha penghancuran ekonomi Iran. Menurutnya, Iran akan segera berupaya menstabilkan pasar valas.
Usaha itu dilakukan sambil terus memberikan insentif subsidi kepada masyarakat Iran. "Mereka (musuh) mencoba menganggu pasar valuta asing. Tapi kita jangan merespon semua itu (masalah ekonomi) dengan memotong subsidi,"
Ekonomi Iran terus berfluktuasi seiring dengan memanasnya hubungan politik negara itu dengan Amerika Serikat dan Israel. Masalah ekonomi Iran tidak terlepas besarnya biaya pengeluaran pemerintah.