Jumat 21 Dec 2012 11:33 WIB

SBY Ajak Malaysia Cegah Penghinaan Habibie Terulang

Pidato Presiden SBY di Sidang Umum PBB
Foto: AP Photo
Pidato Presiden SBY di Sidang Umum PBB

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Usai bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengajak negara tetangganya untuk tidak mengulang kembali insiden penghinaan terhadap mantan Presiden BJ Habibie yang dilakukan mantan Menteri Penerangan Malaysia, Zainuddin Maidi.

"Saya sampaikan kepada Pak Najib (PM Malaysia Najib Razak) marilah kita cegah hal begini terus terjadi," kata Presiden Yudhoyono dalam konferensi pers di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (21/12), setibanya dari melakukan kunjungan kerja ke Malaysia dan India mengenai tulisan mantan menteri Malaysia yang dinilai menghina Presiden Habibie.

Menurut Presiden, PM Najib menyampaikan bahwa tulisan tersebut tidak mewakili suara pemerintah ataupun Partai UMNO (United Malays National Organization) yang sedang berkuasa. "Memang disampaikan kepada saya, ...itu pandangan seseorang yang katanya disampaikan menyusul pertemuan Bapak Habibie dengan salah satu tokoh politik di Malaysia," katanya.

Tidak Baik

Presiden memahami jika Malaysia saat ini sedang menghadapi pemilihan umum sehingga banyak isu yang menjadi sensitif . Namun ia menyayangkan dan menilai tulisan mantan menteri Malaysia tentang Presiden Habibie itu tidak baik bagi hubungan persahabatan, kerja sama dan kemitraan bilateral.

"Sungguhpun demikian bagi saya pemilu atau tidak pemilu tentunya harus saling menjaga, apalagi kalau mendiskreditkan kepala negara atau mantan kepala negara, negara lain," katanya.

Sebelumnya, kunjungan kerja Presiden Yudhoyono ke Malaysia pada Selasa (18/12) dibayang-bayangi oleh situasi kurang menyenangkan akibat tulisan mantan Menteri Penerangan Malaysia Tan Sri Zainuddin Maidin yang menghina mantan Presiden Bacharudin Jusuf Habibie.

Seusai menonton film Habibie dan Ainun, Senin sore (17/12), Presiden dalam pernyataannya mengatakan tidak berkenan dengan pernyataan tersebut dan menilai hal itu tidak sepatutnya, karena melukai perasaan bangsa Indonesia dan dapat mengganggu hubungan kedua negara. Ia berjanji untuk mengangkat isu itu dalam pertemuaannya dengan PM Malaysia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement