Jumat 21 Dec 2012 12:44 WIB

Putin: Kami tak Fokus pada Nasib Assad

Vladimir Putin
Foto: REUTERS
Vladimir Putin

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW--Rusia yang memposisikan diri sebagai mendukung rezim Presiden Bashar Assad di Suriah akhirnya mulai goyah dari pendiriannya. Perlawanan dari pasukan oposisi yang kian mencapai titik terang serta banyaknya korban sipil yang berjatuhan, membuat Rusia menyadari rezim Assad tidak mempunyai masa depan untuk Suriah.

Presiden Rusia, Vladimir Putin dalam sebuah pernyataannya, Kamis (20/12), mengatakan sebuah perubahan perlu ada di Suriah. Dukungan kepada rezim Presiden Bashar Assad hanya akan menjerumuskan negara itu kepada konflik kekerasan yang berkelanjutan.

"Kami tidak lagi sibuk dengan nasib rezim Assad. Kami menyadari apa yang terjadi di sana, tentang (Assad dan) keluarganya yang telah berkuasa selama 40 tahun," kata Putin. "Tidak diragukan lagi, harus ada seruan untuk perubahan (di Suriah)," tambahnya seperti dilkutip Arab News.

Pandangan Putin tersebut berubah hanya dalam kurun waktu seminggu setelah utusan Rusia berkunjungi ke Suriah. Utusan Rusia yangmenyatakan situasi dan kondisi setempat mengabarkan pasukan Assad telah kehilangan kontrol melakukan kekerasan kepada rakyatnya.

Selain itu, Para analisis dan pakar Internasional akhirnya menyarankan Kremlin segera mengakhiri hubungan dengan sekutu lamanya.

Sebelumnya Rusia telah berulang kali memblokir upaya dunia internasional yang bersifat tekanan kepada rezim Assad. Rusia pun menuai kritikan pedas dari berbagai pihak atas dukungannya terhadap Assad.

Setelah pernyataan Putin tersebut. Pengamat Internasional memprediksi kekuasaan Assad tidak akan bertahan lebih lama lagi di Suriah. Alasannya, penopang terkuatnya, Rusia telah menarik diri dan tak lagi mau mendukungnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement