REPUBLIKA.CO.ID, YARMOUK -- Para pengungsi Palestina yang berada di Yarmouk, Suriah dikabarkan telah kembali ke kamp pengungsian mereka setelah sebelumnya lari menyelamatkan diri dari bentrokan senjata oposisi Suriah. Hal tersebut dinyatakan Dubes Palestina untuk Suriah Mahmud Al-Khalidi, Kamis (20/12).
Lebih lanjut Mahmud mengatakan warga Suriah dan faksi Palestina tidak akan membiarkan tentara pro Presiden Assad memasuki kamp pengungsian. “Dengan demikian, pasukan Presiden Bashar Assad tetap berada di luar,” jelas Mahmud.
“Kami berusaha menjadikan pintu masuk ke kamp pengungsian aman bagi warga Palestina,” tambahnya. Seperti dilansir kantor berita setempat, Ma’an, Jumat (21/12).
Mahmoud juga menyatakan pihaknya telah menghubungi pemerintah Suriah dan para pemimpin Oposisi untuk mengkonfirmasi pasukan mereka agar segera menarik diri dari area kamp pengungsian. Hal tersebut demi keamanan ribuan pengungsi Palestina yang akan kembali tanpa adanya rasa khawatir akan terjadinya bentrokan senjata kembali.
Pengungsi Palestina yang menjadi korban serangan udara militer Suriah, Ahad (16/12) lalu dan kembali menjadi korban baku tembak aktivis Palestina dan Oposisi Suriah, Selasa (18/12) telah melarikan diri dari kamp penampungan mereka di Yarmouk, selatan Damaskus. ribuan pengungsi tersebut lari menyelamatkan diri ke berbagai tempat di Suriah untuk mencari perlindungan.
Sebelumnya, Presiden Palestina Mahmoud Abbas sempat menyerukan PBB dan dunia Internasional untuk segera memberikan bantuan terhadap warganya yang melarikan diri dari kamp pengungsi Suriah dan hendak pulang ke Tepi Barat. Hal itu disampaikan Abbas dalam pernyataannya, Rabu (19/12).