Jumat 21 Dec 2012 15:46 WIB

Putin Cemas Nasib Suriah Seperti Libya

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Dyah Ratna Meta Novi
Vladimir Putin
Foto: Misha Japaridze/AP
Vladimir Putin

REPUBLIKA.CO.ID,MOSKWA--Presiden Vladimir Putin mengatakan, ia tidak tertarik dengan nasib sekutunya Presiden Bashar al-Assad. Namun ia menegaskan, kesalahan yang terjadi di Libya tidak akan terulang lagi.

Konflik yang terjadi di Suriah, ujar Putin  tidak semakin membaik. Ia mengaku cemas.Perubahan mendesak diperlukan di negara sekutunya itu, Kamis, (20/12).

Rezim Assad, kata Putin, harus memberikan perubahan signifikan kepada masyarakat. Pengerahan pasukan dan  eskalasi militer dikatakan  tidak akan memberikan solusi yang baik.

Namun Putin juga  menilai,  menuntut Assad untuk hengkang dari kursi kepresidenan juga tidak menjadi jawaban praktis.

Rusia khawatir,  jika  Assad mundur, maka akan timbul kelompok oposisi baru. Hal ini tidak jauh berbeda dengan keadaan Libya setelah tumbangnya  rezim Muammar Khadafi.

Rusia, kata Putin, yakin konflik akan semakin tajam jika langkah penggulingan Assad dilakukan. Kejadian semacam itu sudah terjadi di Libya, Irak, maupun di Afganistan.

"Semua itu hanya  menyisakan persoalan antar etnis dan suku. Saya bertanya. Anda ingin ingin kami terus mengulangi kesalahan-kesalahan di negara-negara lain,'' ujar Putin seperti dilansir Reuters.

sumber : reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement