REPUBLIKA.CO.ID, Kendati tanggal 21 Desember 2012 telah lewat, namun sejumlah masyarakat dunia masih geger kiamat. Seperti dilansir The Guardian, masyarakat masih terus mencari tahu bagaimana kondisi dari berbagai belahan dunia.
Laman Google mencatat lonjakan besar pengunjung yang menuliskan kata "kiamat" dan "21 Desember" di mesin pencarian mereka. "Angka pencarian soal kiamat 100 kali lebih tinggi," begitu tulis Guardian.
Selain soal, kiamat, mayoritas pengunjung Google juga mencari segala macam informasi soal suku Maya. Mereka umumnya penasaran soal penanggalan suku Maya yang berhenti pada 21 Desember 2012.
Penanggalan suku maya itulah yang kemudian menjadi dasar ramalan kiamat. Kendati tidak terbukti, namun isu kiamat tetap membuat geger dunia. Di Cina, pemerintah negara itu sampai harus mengamankan seribu orang karena propaganda soal kiamat.
Di Rusia, sekelompok masyarakat Rusia, justru asyik mengadakan pesta pada malam yang diprediksi kiamat. Pesta masyarakat Rusia itu digelar di bungker antikiamat. Pengunjung di pesta itu harus mengeluarkan kocek 1000 dollar AS untuk berpesta sekaligus berlindung.
Namun, semua kegegeran itu akhirnya tidak berujung kenyataan. Tanggal 21 Desember 2012 hanya menjadi hari biasa, bukan akhir dunia.