REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga swadaya masyarakat The President Center (TPC) berencana menggugat mantan Menteri Penerangan Malaysia Zainuddin Maidin karena menilai telah melakukan pencemaran nama baik kepada Presiden Indonesia.
"Pernyataan Zainuddin sudah menghina Presiden ketiga Republik Indonesia BJ Habibie. Itu artinya sudah merendahkan bangsa Indonesia," kata Koordinator LSM The President Center, Didied Maheswara, melalui siaran persnya, Jumat.
Menurut Didied, LSM The President Center mendesak agar Zainuddin Maidin segera minta maaf kepada bangsa Indonesia melalui media massa internasional, karena telah menghina Presiden ketiga RI, BJ Habibie.
Jika dalam waktu tiga hari ke depan Zainuddin Maidin tidak menyampaikan permintaan maaf melalui media massa, menurut Didied, LSM The President Center, akan melakukan gugatan hukum.
LSM The President Center juga mengecam Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta yang memilih bersikap diam menghadapi persoalan yang dapat memperkeruh hubungan Malaysia dan Indonesia.
Sebelumnya, Mantan Menteri Penerangan Malaysia Zainudin Maidin menulis pada tajuk rencana berjudul "Persamaan BJ Habibie dengan Anwar Ibrahim" di koran Utusan Malaysia, edisi Senin 10 Desember 2012.
Dalam tulisan tersebut, Zainuddin menyebut BJ Habibie pengkhianat bangsa, yang merupakan respons terhadap kunjungan BJ Habibie di Universitas Selangor atas undangan tokoh oposisi Malaysia Anwar Ibrahim.