Sabtu 22 Dec 2012 13:36 WIB

India Mulai Beli Senjata dari Barat, Rusia Gerak Cepat

Vladimir Putin
Foto: Misha Japaridze/AP
Vladimir Putin

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW-- Putin bersemangat untuk kian mesra dengan sekutu tuanya yang kini menjadi importir senjata tersebesar dunia. Penilaian itu disampaikan Fyodor Lukyanov, pemimpin Dewan Rusia, sebuah organisasi independen yang fokus pada kebijakan luar negeri dan pertahanan.

"Inti dari kunjungan ini adalah untuk mempertahankan status eksklusif hubungan tersebut. Selama ini relasi dengan India sangat luas tetapi tidak berkembang dengan baik," kata Lukyanov, seperti dilaporkan oleh AFP, Sabtu (21/12).

India masih menjadi importir senjata Rusia nomor satu. Produk militer yang dibuat Rusia menyuplai 70 persen persenjataan India.

Meski Moskow masih memonopoli virtual pasar senjata India, situasi berpotensi bergeser karena New Delhi mulai membeli dari sekitar, kata Lukyanov. "India membuat terobosan nyata selama 1990, dan Rusia tertidur selama itu," kata dia.

"Putin sedang mencoba memperbaiki hal itu, tetapi anda tidak dapat mengambil kembali apa yang hilang. India masih membeli senjata Rusia, karena sedang bersiap untuk konflik regional, dan Rusia memenuhi kebutuhannya tersebut, karena itu lebih baik dari yang dimiliki musuh," kata analis independen Alexander Golts.

Namun Moskow khawatir dengan keinginan terakhir New Delhi untuk meningkatkan pasokan dari Barat, terutama setelah Boeing terpilih, bulan lalu, untuk mengalihkan kontrak helikopter utama MiL Rusia.

India juga disebut tidak bahagia dengan keterlambatan pengiriman beberapa peralatan angkatan laut dari Rusia, terutama kapal induk Laksamana Gorshkov. Saat ini kapal tersebut sedang diperbaharui untuk Angkatan Laut India di halaman angkatan laut Sevmash Rusia.

Rusia awalnya akan mengirimkan kapal yang dimutakhirkan tersebut Agustus 2008, namun saat ini mundur sampai akhir tahun 2013, sementara harganya dua kali lipat lebih besar dari 978 juta dolar menjadi 2,3 miliar dolar.

Kontrak tersebut kemungkinan datang bersamaan dengan kunjungan Putin, kata Direktur Pusat Analisis Perdagangan Senjata Dunia Igor Korotchenko. "Salah satu tujuan kunjungannya adalah untuk menyetujui proyek, yang akan selesai tahun depan tersebut, ini adalah proyek yang sulit," kata dia.

Korotchenko menambahkan, banyak penawaran potensial yang melibatkan produsen pesawat Sukhoi Rusia. Penawaran itu mulai dari kesepakatan 3,77 miliar dolar untuk 42 Su-30MKI, perbaikan sebesar 1 miliar dolar untuk Su-30MKIs tua yang digunakan oleh angkatan udara India, hingga kesepakatan untuk menghasilkan generasi kelima tempur Sukhoi, bersama proyek Rusia-India.

Helikopter Plant Kazan Rusia,  sebuah helikopter tipe Mi-17, pekan ini dikirim ke India. Pengiriman adalah sebagai bagian dari 80 kontrak yang ditandatangani India, sisa kontrak akan dikirimkan pada 2013.

"India masih menjadi pembeli peralatan militer Rusia nomor satu, kami berencana untuk mempertahankan posisi itu," kata Korotchenko.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement