Sabtu 22 Dec 2012 14:17 WIB

Astagfirullah, Pasukan Israel Tembak Lima Orang Palestina di Perbatasan Gaza

Rep: Antara/Reuters / Red: Citra Listya Rini
Warga Palestina kerap menjadi korban kekerasan dan kebrutalan tentara Israel, baik di Tepi Barat atau di Jalur Gaza.
Foto: Reuters/Mohamad Torokman
Warga Palestina kerap menjadi korban kekerasan dan kebrutalan tentara Israel, baik di Tepi Barat atau di Jalur Gaza.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Pasukan Israel yang melakukan patroli Jumat menembak dan mencederai lima orang Palestina yang berada di sebuah daerah di sisi perbatasan Gaza yang mereka anggap sebagai tempat terlarang, kata militer Israel dan petugas medis Gaza.

 

Menurut beberapa petugas medis Gaza, kelima pekerja pertanian itu mengalami luka-luka ringan hingga sedang dan nyawa mereka tidak dalam bahaya.

Seorang juru bicara militer Israel mengatakan, orang-orang itu mendekati sebuah daerah di dekat pagar perbatasan dan pasukan "bertindak sesuai dengan prosedur yang ditetapkan" setelah orang-orang itu tidak mematuhi seruan untuk meninggalkan daerah tersebut.

Israel melarang warga Gaza mendekati pagar perbatasan karena mereka khawatir gerilyawan akan menyerang pasukan patroli perbatasan atau menembak petani Israel yang bekerja di ladang-ladang di dekat perbatasan tersebut.

Pasukan Israel menembak warga Gaza di dekat perbatasan sedikitnya 10 kali sejak akhir ofensif delapan hari pada bulan lalu. Sekitar 30 orang cedera akibat insiden-insiden itu, kata para pejabat Gaza.

Israel dan kelompok pejuang Hamas yang menguasai Jalur Gaza terlibat dalam perang delapan hari bulan lalu yang menewaskan 174 orang Palestina, termasuk lebih dari 100 warga sipil, serta enam orang Israel -- empat warga sipil dan dua prajurit.

Kekerasan itu meletus pada 14 November, dengan pembunuhan komandan militer Hamas Ahmed Jaabari oleh Israel. Selama operasi delapan hari itu, militer Israel menyatakan telah menghantam lebih dari 1.500 sasaran.

Sedangkan pejuang Gaza menembakkan 1.354 roket ke Israel, 421 diantaranya disergap oleh sistem anti-rudal Iron Dome.

Perjanjian gencatan senjata Hamas-Israel dicapai Rabu (21/11), sehari setelah diplomasi bolak-balik yang dilakukan oleh Menteri Luar Negeri AS Hillary dan Sekretaris Jendral PBB Ban Ki-moon -- yang tercoreng oleh kekerasan lintas batas yang semakin mematikan antara Israel dan para pejuang di Gaza.

Menteri Luar Negeri Mesir Mohammed Kamel Amr, yang berbicara pada jumpa pers bersama Hillary, mengatakan di Kairo, penghentian permusuhan Hamas-Israel mulai berlaku pada Rabu pukul 19.00 GMT (Kamis pukul 02.00 WIB).

Kelompok Hamas menguasai Jalur Gaza pada Juni tahun 2007 setelah mengalahkan pasukan Fatah yang setia pada Presiden Palestina Mahmud Abbas dalam pertempuran mematikan selama beberapa hari.

Sejak itu wilayah pesisir miskin tersebut dibloklade oleh Israel. Palestina pun menjadi dua wilayah kesatuan terpisah -- Jalur Gaza yang dikuasai Hamas dan Tepi Barat yang berada di bawah pemerintahan Abbas. Kini kedua kubu tersebut telah melakukan rekonsiliasi.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement