Sabtu 22 Dec 2012 16:13 WIB

Warga Australia Tolak Pembangunan Masjid, Kok Bisa?

Rep: Agung Sasongko / Red: Citra Listya Rini
Masjid di Australia/ilustrasi
Foto: theage.com.au
Masjid di Australia/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Rencana pembangunan masjid di jalan Green Street, Doventon, memicu penolakan dari warga lokal. Selain karena letak posisinya di samping gereja, warga lokal berpendapat kehadiran masjid itu akan menimbulkan masalah kemacetan dan gangguan lainnya.

Merespon masalah itu, Konselor Rosalie Crestani menilai inti dari doktrin ajaran Islam adalah ideologi politik yang berusaha mengendalikan kehidupan pengikutnya, dan pada akhirnya berpengaruh pada lingkungan di sekitar mereka. "Ini tentu akan membuat orang-orang mengkritisi," kata dia seperti dikutip The Age, Sabtu (22/12).

Sementara itu, dalam aksi unjuk rasa yang berlangsung kemarin, warga lokal menyatakan tempat tinggal mereka bukanlah Afganistan. "Kami mencintai Muslim tapi tidak menerima ajaran Alquran," kata para demosntran. 

Direktur Dewan Islam Victoria, Nazeem Hussain optimis Dewan Kota akan memberikan pertimbangan yang baik terkait masalah ini. Apalagi, tujuan dari pembangunan masjid ini adalah mempromosikan semangat keberagaman. "Masjid ini nantinya akan terbuka bagi seluruh elemen masyarakat," kata dia.

Populasi Muslim Australia mencapai 1.7 persen dari total populasi. Sebagian besar dari mereka merupakan imigran yang menetap di sejumlah kota besar seperti Sydney, Melbourne dan Canberra. 

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement