REPUBLIKA.CO.ID, John Kerry akan Gantikan Hillary Clinton
WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama menunjuk John Kerry sebagai kandidat kuat untuk menduduki pos Kementerian Luar Negeri (Kemenlu). Keputusan tersebut menjawab teka-teki siapa pengganti Hillary Rodahm Clinton, yang tidak akan melanjutkan jabatannya di periode kedua kepemimpinan Obama.
Obama mengatakan Kerry adalah pejabat alami yang mampu memainkan perannya sebagai Duta Bangsa bagi pemerintahannya empat tahun mendatang. "Dia (Kerry) tidak akan membutuhkan banyak percobaan (untuk menjalani pekerjaan barunya)," kata Obama saat mengumumkan pilihannya itu, Sabtu (22/12) waktu setempat.
Presiden Afroamerika pertama itu sempat menaruh harapan terhadap Duta Besar AS di Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Susan Rice, untuk menggantikan Clinton yang sukses dengan peran diplomatiknya selama Obama memimpin.
Sayangnya, Rice juga memilih mundur lantaran tidak ingin mengundang pertikaian politik di kepemimpinan Obama mendatang. Rice adalah seorang Partai Republik, namun dia membela pemerintah dalam peristiwa 11 September di Benghazi, Libya, yang menewaskan Duta Besar AS, Chris Stevens.
Clinton dalam suatu pernyataan mengatakan tidak akan melanjutkan fungsinya mengawal kebijakan luar negeri AS. Tidak disebutkan alasannya, namun media di AS mengkhawatirkan kondisi kesehatan istri mantan Presiden Bill Clinton itu.
Clinton pekan lalu juga tumbang karena gegar otak pascakunjungan diplomatiknya di Uni Eropa. Clinton menanggapi pilihan presiden kali ini adalah tepat. "Kerry akan menawarkan kepemimpinan yang matang di departemen luar negeri," ujar Clinton.
Kerry adalah seorang mantan prajurit perang Vietnam. Karier politiknya dimulai saat Partai Demokrat mempercayakannya untuk duduk di kursi Senator dari Massachusetts, dan duduk di kursi senat sebagai Ketua Bidang Luar Negeri.
Penunjukkan sebagai menlu otomatis memaksa pria berusia 69 tahun ini meninggalkan kursi senat yang telah dirawatnya selama 20 tahun.