REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- sempat berjaya dengan Walkman, kini Sony secara resmi menghentikan produksi gadget yang sempat berjaya di era 80-an tersebut.
Padahal, Walkman adalah produk ikonik yang membuat nama Sony menjadi raksasa di industri elekronik dunia. Nasib serupa, terjadi pula pada dua merek ternama asal Jepang lainnya, Panasonic dan Sharp.
Dikutip dari Aljazeera, Sony, Panasonic, dan Sharp, kini harus menerima kenyataan pahit tergesernya posisi mereka dari Sang Raksasa, menjadi bukan siapa-siapa.
Di era yang didominasi smartphone dan tablet, masa kejayaan Walkman di tahun 80-an, kini hanya tinggal kenangan.
Awal November lalu, Sharp bahkan sempat mengumumkan keragu-raguan apakah mereka akan dapat terus bertahan hingga tahun 2013 mendatang di bursa saham. Begitu juga dengan Panasonic. Gedung kantor pusat Panasonic yang berbasis di Osaka, Jepang, kabarnya juga akan dilelang demi menjaga arus kas di perusahaan ini.
Executive director economic research di Tokyo untuk JP Morgan, Masamichi Adachi mengungkapkan, bahkan masyarakat Jepang sendiri sudah mengakui beratnya persaingan merek kebanggan mereka di pasar dunia saat ini. "Kehadiran iPhone dan digdayanya Korea Selatan lewat Samsung, telah membuat pabrikan Jepang berjuang mati-matian untuk bisa bertahan," ujar Masamichi.
Menurutnya, masa depan Panasonic dan Sony pun kini hanya bergantung pada kemampuan mereka menjawab tantangan pasar yang terbentang di depan. "Sejauh mana mereka menciptakan inovasi yang menghasilkan produk yang menjadi 'must have item' di seluruh dunia," kata Masamichi.
Ketimbang berupaya bersaing dengan Apple atau Samsung, para analis ekonomi di Negeri Sakura menyarankan agar pabrikan menemukan gebrakan yang berorientasi pada masa depan. Meski generasi tua, seperti Sony dan Panasonic telah melewati masa jayanya, tapi nama-nama baru, seperti Rakuten atau Softbank mungkin masih bisa menjadi tumpuan harapan masyarakat Jepang.