Selasa 25 Dec 2012 17:10 WIB

Polisi Jadi Target Penembakan di AS

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Dewi Mardiani
Penembakan (ilustrasi).
Foto: pardaphash.com
Penembakan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Insiden tragedi penembakan brutal kembali terjadi di Amerika Serikat (AS). Sedikitnya dua orang tewas setelah seorang pembunuh di New York menyerang satuan pemadam kebakaran yang sedang bertugas. Dua orang lainnya mengalami kritis.

Kepala Satuan Kepolisian Kota Rochester Webster, New York, AS, Gerald Pickering mengatakan kejadian bermula dengan panggilan darurat kebakaran yang berdering meminta pertolongan. Satuan tim pemadam bergegas menuju pinggiran New York tersebut.

Sekira tujuh rumah ludes dilahap jago merah saat Senin (24/12) dini hari waktu setempat. Tanpa diduga seorang penduduk setempat menyerang tim pemadam. "Kebakaran adalah perangkap yang dibuat oleh pelaku utama,'' Gerald mengatakan demikian saat konfrensi pers, seperti dikutip dan dilansir The Associated Press, Senin.

Seorang mantan narapidana bernama William Spangler adalah pelaku utama. Dia tewas bunuh diri dengan senjata yang sama di dekat Danau Ontario. Gerald belum menemukan motif pelaku 62 tahun itu. Tetapi dikatakan, Spangler adalah seorang mantan pembunuh.

Spangler dihukum penjara pada 1981 setelah membunuh nenek kandungnya (92 tahun) dengan sebuah palu. Penjara Kota New York memberikan bebas bersyarat untuknya pada 2006 silam. Gerald menambahkan tim penyelidik dalam olah tempat kejadian menemukan beragam jenis senjata api. Dia tidak menyebutkan jenis senpi tersebut, namun diyakini senjata beserta amnunisi tersebut adalah ilegal.

Sementara di Texas dan Wisconsin kejadian serupa juga terjadi. Menurut lapora USA Today, seorang anggota kepolisian bernama Jennifer Sebena (30 tahun) ditemukan tewas di pinggiran Kota Milwaukee, Wisconsin, Senin (24/12). Diduga Jennifer diserang saat berpatroli pada dini hari.

Seorang perwira di Houston, Texas juga dikabarkan tewas setelah baku tembak dengan kelompok orang bersenjata, Senin pagi. Media lokal seperti dikutip AP mengatakan perwira yang disebutkan namanya itu adalah anggota kepolisian dari Bellaire.

Dari Washington National Law Enforcement Officers Memorial Fund, sebuah lembaga hukum pemberi santunan untuk keluarga petugas, mengatakan tahun ini tidak kurang dari 125 anggota kepolisian federal tewas dalam menjalankan tugas. ''47 diantaranya tewas lantaran diserang dengan senjata api. 50 lainnya tewas dalam insiden lalulintas,'' yayasan tersebut mengatakan.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement