REPUBLIKA.CO.ID,YERUSALEM-- Di tengah hiruk pikuk umat Kristen merayakan Natal, Kementerian dalam negeri Israel telah menyetujui pembangunan 1.200 rumah baru di lingkungan permukiman Yerusalem timur, Gilo.
Persetujuan itu muncul pada Senin (24/12) larut malam menjelang Natal. Komite Israel juga menyetujui pembangunan ribuan unit rumah di sepanjang lingkungan Yerusalem Timur dan di Tepi Barat pekan lalu.
"Persetujuan ini berasal dari kementerian dalam negeri untuk pembangunan 1.200 rumah di Gilo yang terjadi setelah pertemuan komite perencanaan untuk distrik Yerusalem pada Kamis, guna mendengar keberatan-keberatan mengenai proyek itu," ujar Hagit Ofran dari Peace Now.
Persetujuan tersebut berlaku sebagai perpanjangan Gilo Mordot, sebuah lingkungan permukiman di selatan Yerusalem dekat kota Palestina Betlehem.
"Dalam tujuh hari terakhir saja, Israel telah menyetujui 5.350 unit rumah pemukim baru di Yerusalem Timur, satu percepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak tahun 1967," kata Daniel Seidemann dari kelompok pengawas permukiman Terrestrial Jerusalem menulis di akun resmi Twitternya.
Israel merebut Jerusalem Timur selama Perang Enam Hari 1967 dan kemudian mencaploknya dalam satu langkah yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.
Israel menganggap seluruh Yerusalem itu ibu kota abadi, tak terbagi dan akan terus melakukan pembangunan di semua bagian kota itu.
Namun Palestina menginginkan Yerusalem Timur untuk ibu kota negara mereka sesuai yang dijanjikan.