Selasa 25 Dec 2012 22:01 WIB

Negara-negara Teluk Kecam Campur Tangan Iran

 KTT Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) di Manama, Bahrain, Senin (24/12).
Foto: AP Photo/Hasan Jamali
KTT Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) di Manama, Bahrain, Senin (24/12).

REPUBLIKA.CO.ID, MANAMA -- Para pemimpin monarki-monarki Arab Teluk mengecam Iran ketika mereka mengakhiri KTT dua hari di Manama Selasa, mengatakan Teheran harus segera menghentikan "campur tangannya" dalam urusan dalam negeri mereka.

Enam anggota Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) dalam satu pernyataan mengatakan tindakan-tindakan Teheran mengancam keamanan dan stabilitas kawasan itu. GCC mengatakan pihaknya menolak dan mengecam" campur tangan Iran dalam usasan dalam negeri mereka dan Teheran harus segera dan tuntas menghentikan tindakan-tindakan dan kebijakan-kebijakan ini yang dapat meningkatkan keteganan kawasan dan mengancam keamanan dan stabilitas".

Enam negara itu-- Arab Saudi, Qatar, Bahrain, Kuwait, Oman dan Uni Emirat Arab-- juga mengecam pendudukan Iran atas tiga pulau Emirat yaitu Abu Musa,Greater Tunb dan Lesser Tunb, yang terletak di Selat Hormuz yang strategis dan pintu masuk ke Teluk.

Teheran menduduki pulau-pulau itu tahun 1971, ketika Inggris yang menguasai pulau-pulau itu mundur dari wilayah Teluk. Teheran mempertahankan pulau-pulau itu karena adalah satu bagian sejarah dari wilayahnya dan menggelarkan pasukan militer di pulau terbesar.

Uni Emirat Arab mengklaim kepemilikan pulau-pulau itu sesuai dengan satu perjanjian yang ditandatangani dengan Inggris, dan mendapat dukungan dari negara Arab Teluk lainnya dan sekutunya Amerika Serikat.

GCC juga dalam kesempatan itu juga mendesak Teheran bekerja sama dengan Badan Tenaga Atom PBB menyangkut program nuklirnya yang kontroversial, dan menjamin keamanan fasilitas listrik tenaga nuklir Bushehr di Teluk untuk menghindari kejadian-kejadian manyangkut nuklir.

GCC juga menyatakan dukungan mereka kepada Bahrain di mana pemerintah minoritas Sunni digoyang oleh pemberontakan yang dipimpin kelompok Syiah sejak tahun lalu. Negara-negara Teluk menuduh Iran yang berpenduduk mayoritas Syiah secara diam-diam mendukung opisisi di Bahrain. 

sumber : Antara/ AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement