REPUBLIKA.CO.ID,TEHERAN--Di tengah ketakutan negara Arab sekutu AS, Iran kembali menyelenggarakan pelatihan angkatan laut enam hari di Selat Hormuz, Teluk Persia, akhir pekan ini.
"Pelatihan itu bersandi Velayat 91 akan meliputi daerah yang termasuk selat itu, Laut Oman dan bagian-bagian dari Samudra India," kata Laksamana Habibollah Sayari, Selasa, (25/12).
Kapal-kapal perang, kapal selam akan digunakan dan diuji dalam pelatihan yang menurut rencana akan dimulai 28 Desember.
"Kami akan menghormati perbatasan maritim tetangga-tetangga kami, dan melakukan manuver-manuver didasarkan pada hukum internasional," kata Sayari.
Iran bertujuan menunjukkan kemampuan pertahanan angkatan laut dengan melakukan pelatihan ini. Selain itu juga mengirim pesan perdamaian dan persahabatan kepada negara-negara kawasan itu.
Iran juga sering melakukan uji coba rudal dan manuver untuk menegaskan kekuataan militernya dan berulang-ulang mengancam akan menutup Selat Hormuz seandainya negara itu diserang.
Selat itu adalah jalur pelayaran yang sempit di pintu masuk ke Teluk di mana sepertiga dari perdaganan minyak dunia melewati selat itu.
Amerika Serikat memperingatkan Iran bahwa setiap usaha untuk menutup selat itu akan dianggap sebagai dasar bagi serangan militer AS.
Angkatan laut Iran, dengan 17.000 personil, bertugas untuk mempertahankan kepentingan-kepentingan Iran di Samudra India dan tempat lain.
Iran secara reguler mengecam kehadiran pasukan asing termasuk AS, khususnya di Teluk. Menurutnya, keamanan kawasan itu harus dijamin oleh negara-negara kawasan itu.