Rabu 26 Dec 2012 06:28 WIB

Peluang Emas Berbisnis Kopi di Dunia

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Dewi Mardiani
Secangkir kopi panas (ilustrasi)
Foto: WALLCO
Secangkir kopi panas (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Bisnis kopi saat ini telah berbasis korporasi. Dari awalnya hanya berbasis warung kecil dengan sebutan kedai kopi, kini telah menjelma menjadi raksasa seperti 'Starbucks.'

Pada 2011, di Inggris, sebanyak 600 gerai kopi dibuka. Survei dan analisis peritel dunia menemukan 39 persen dari masyarakat Inggris mengunjungi gerai kopi setiap harinya. Kenaikan itu diprediksi akan terus berlanjut.

Kopi itu merangsang selera siapapun yang menikmatinya. "Pelanggan bersedia membayar lebih untuk mendapatkan penawaran kopi terbaiknya yang menyajikan sensasi menarik dan penuh petualangan," kata pakar gourmet Inggris, Gwilym Davies, dikutip dari the Guardian, Rabu (26/12).

Sektor rantai kopi diperkirakan akan tumbuh enam persen per tahun. Porsi ini melebihi enam ribu gerai kopi akan ada di Inggris saja pada 2015 mendatang. Tingkat penjualannya diperkirakan mencapai 3,2 miliar poundsterling pada 2015.

Rantai kopi terbesar, Costa, membuka 160 outlet kopi tahun lalu. Kini, mereka memiliki lebih dari 1.342 cabang di dunia. Ibaratnya, jika seseorang dari gedung tinggi melemparkan sebungkus kacang ke luar, maka setidaknya bungkus kacang itu bisa melangkahi tiga outletnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement