Rabu 26 Dec 2012 12:15 WIB

Tuna Kaleng Indonesia Kuasai Pasar Saudi

Ikan tuna beku untuk komoditi ekspor
Foto: ANTARA
Ikan tuna beku untuk komoditi ekspor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produk tuna kaleng dari Indonesia yaitu komoditas ekspor yang berasal dari Jawa Timur mendominasi pasar Arab Saudi.

Diharapkan hal tersebut juga dapat menyebar ke negara lainnya di kawasan Timur Tengah. Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Saut Hutagalung menyebutkan udang dan tuna kaleng merupakan produk dominan yang dipasarkan ke Saudi.

"Khusus tuna kaleng lebih 50 persen pasar Saudi diisi tuna kaleng asal Jawa Timur," ungkapnya.

Saut memaparkan produk perikanan asal Indonesia juga telah berhasil melakukan penetrasi di salah satu hypermarket yang memiliki lebih dari 60 'outlet' (cabang) unit di Uni Emirat Arab dan lebih dari 120 unit di beberapa negara Timur Tengah.

Masuknya produk perikanan Indonesia ke retail modern tersebut, menurut Saut merupakan sebuah keuntungan dan kesempatan besar dalam memasarkan produk perikanan di kawasan Timteng.

Sebagai informasi, sejak 2009 KKP telah menjajaki pasar Timteng melalui misi dagang yang dilanjutkan pada 2010 dengan mengikuti 'in-store promotion' di hypermarket tersebut.

"Pada 2011, KKP memfasilitasi eksportir untuk turut serta di dalam pameran Dubai. Hasilnya, pada 2012 beberapa produk sudah mulai dipasarkan secara teratur," katanya.

KKP menargetkan pada 2013 kawasan Afrika dan Timteng menjadi target utama dalam memasarkan produk perikanan seperti sarden, mackerel kaleng, ikan kering, ikan asin lobster, udang, bandeng, dan tuna.

Lebih jauh Saidi menyatakan KKP terus berupaya meningkatkan jaminan kualitas mutu produk perikanan dan keamanan hasil perikanan, untuk memacu ekspor produk perikanan di mancanegara karena jaminan kualitas merupakan hal kunci untuk mempermudah akses pasar produk perikanan ke beragam negara tujuan ekspor.

Sedangkan pada 2013, KKP akan menargetkan pengembangan dan penerapan sebanyak 160 Standar Nasional Indonesia (SNI) di sektor pengolahan hasil perikanan.

Dengan demikian, pada tahun depan diharapkan akan terdapat sebanyak 483 produk perikanan yang berhasil mendapatkan SNI. Selain itu, KKP melalui Indikator Kinerja Utama (IKU) menargetkan pada 2013 akan melakukan penguatan labotarium kesehatan ikan dan lingkungan di sentra budidaya udang, patin dan komoditas lainnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement