Rabu 26 Dec 2012 14:26 WIB

Mufti Saudi: Bom Bunuh Diri tak Islami

Rep: Agung Sasongko/ Red: Karta Raharja Ucu
Polisi Afghanistan melakukan penyelidikan insiden bom bunuh diri di Provinsi Khost, Afghanistan, Senin (1/10).
Foto: Reuters/Anwarullah
Polisi Afghanistan melakukan penyelidikan insiden bom bunuh diri di Provinsi Khost, Afghanistan, Senin (1/10).

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Mufti Arab Saudi, Sheikh Abdul Aziz bin Sheikh menyatakan bom bunuh diri tidak Islami.

Alasannya, ada korban jiwa tidak bersalah dalam serangan ini. "Mereka yang melakukannya layak untuk menghuni neraka," kata dia seperti dikutip the christian science monitor, Rabu (26/12).

Mufti Kabul, Shamsur Rahmat Firotan menuturkan Alquran secara tegas mengatakan alasan pembelaan diri dapat diterima. Namun, tidak untuk konteks sekarang ini.

"Itu bukan cara yang tepat," tegasnya.

Rencananya, pada akhir Januari 2013, cendikiawan muslim dan ulama dari seluruh dunia akan berkumpul di Kabul, Afganistan. Pertemuan itu diagendakan bakal membahas masalah serangan bom bunuh diri. (baca: Ulama Seluruh Dunia Bahas Bom Bunuh Diri).

Mantan Dubes Taliban untuk PBB, Abdul Hakim  Mujahid mengatakan pertemuan itu sangat penting. Karena Afganistan adalah negara agama, dan  mayoritas penduduknya akan mendengar apa yang dikatakan ulama mereka.

"Mereka manusia, dan mereka mematuhi ulama," ucapnya.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement