REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Mufti Arab Saudi, Sheikh Abdul Aziz bin Sheikh menyatakan bom bunuh diri tidak Islami.
Alasannya, ada korban jiwa tidak bersalah dalam serangan ini. "Mereka yang melakukannya layak untuk menghuni neraka," kata dia seperti dikutip the christian science monitor, Rabu (26/12).
Mufti Kabul, Shamsur Rahmat Firotan menuturkan Alquran secara tegas mengatakan alasan pembelaan diri dapat diterima. Namun, tidak untuk konteks sekarang ini.
"Itu bukan cara yang tepat," tegasnya.
Rencananya, pada akhir Januari 2013, cendikiawan muslim dan ulama dari seluruh dunia akan berkumpul di Kabul, Afganistan. Pertemuan itu diagendakan bakal membahas masalah serangan bom bunuh diri. (baca: Ulama Seluruh Dunia Bahas Bom Bunuh Diri).
Mantan Dubes Taliban untuk PBB, Abdul Hakim Mujahid mengatakan pertemuan itu sangat penting. Karena Afganistan adalah negara agama, dan mayoritas penduduknya akan mendengar apa yang dikatakan ulama mereka.
"Mereka manusia, dan mereka mematuhi ulama," ucapnya.