REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemerintahan Presiden Barack Obama telah memberitahu Kongres kemungkinan penjualan pesawat mata-mata canggih ke Korea Selatan.
Dikutip dari PressTv, Rabu (26/12), Dewan Pertahanan Keamanan Pentagon Cooperation Agency mengatakan, pemerintah Korea Selatan telah meminta penjualan empat RQ-4 Global Hawks, seharga 1,2 miliar dolar Amerika atau Rp 10,8 triliun.
"Penjualan dari RQ-4 akan mempertahankan pengawasan, kemampuan pengintaian, dan memastikan aliansi ini mampu memantau serta mencegah ancaman regional," ungkap pernyataan yang dirilis pihak Pentagon.
Berdasarkan aturan, Gedung Putih diwajibkan oleh hukum untuk memberitahu Kongres mengenai kemungkinan penjualan pesawat. Tapi, pemberitahuan tidak berarti bahwa penjualan telah ditentukan.
Beberapa ahli meyakini, jika penjualan terjadi, maka akan mendorong dinamika regional dalam perlombaan senjata.
Sebelumnya pada bulan Oktober, Seoul mengatakan telah mencapai kesepakatan dengan Washington untuk memperluas jangkauan rudal dari batas saat sejauh 300 kilo meter sampai 800 kilo meter.
Sementara itu, ketegangan tengah juga tengah meninggi antara Seoul dan Pyongyang sejak empat warga Korea Selatan tewas pada tanggal 23 November 2010. Saat itu, Korea Utara menembakkan puluhan peluru artileri ke pulau kecil penduduk Yeonpyeong.
Seoul menuntut permintaan maaf dari Korea Utara atas penembakan mematikan tersebut. Sementara Pyongyang mengatakan hal tersebut terjadi sebagai akibat dari provokasi oleh Seoul.