REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON--Pemerintah Amerika Serikat (AS) resmi meluluskan permintaan Korea Selatan untuk membeli sistem pertahanan baru.
Departemen Pertahanan di Pentagon mengaku kontrak jual beli senilai 1,2 miliar dollar AS sudah disepakati antar dua pemerintahan.
Washington Post melansir pernyataan Pentagon yang menyebutkan Korsel akan memboyong empat pesawat pembom tanpa awak (drone), buatan Paman Sam itu ke Korsel.
Pesawat jenis Grumman Global Hawk Northrop berseri RQ-4 itu mampu memberikan Korsel rasa aman.
Peluncuran roket Korea Utara beberapa waktu lalu, memaksa Seoul untuk kembali mengevaluasi sistem pertahanannya.
Gedung Putih merestui permintaan Korsel dengan alasan serupa.
Prosedur pembelian drone hanya menunggu keputusan Kongres AS di Capitol Hill. Keberhasilan ekspor alat pertahanan ini akan menjadikan Korsel sebagai negara pertama yang menggunakan drone di kawasan Asia Pasifik.
AS dan Korsel membanguan pertahanan keamanan di Semenanjung Korea, dengan menjadikan AS sebagai pemegang komando 2015 mendatang.
Terkabulnya permintaan Seoul kali ini, juga sebagai pemenuhan kerja sama kedua negara untuk menghimpun data intelijen yang nantinya akan dipasok ke AS.
''Kami mengusulkan RQ-4 dengan sistem pertahanan dan kecerdasan operasi yang memadai,'' ujar sebuah sumber dari Pentagon, seperti dikutip Reuters Rabu (26/12).
Penjualan drone ini rupanya mendapat tentangan dari negara-negara pengawas persenjataan. Mereka khawatir ketidakstabilan di Semenanjung Korea akan semakin meningkat pascapembelian drone ini.