REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Perdana Menteri Mesir Hisham Qandil mengajak semua pihak menerima hasil referendum konstitusi. Menurutnya, masa untuk berdebat telah usai. Kini saatnya seluruh pihak bekerja sama untuk membangun Mesir
Ia berharap kelompok oposisi bersedia bergabung dengan pemerintah untuk memperbaiki ekonomi Mesir yang porak-poranda sejak Arab Spring. "Tidak ada yang kalah dalam referendum ini," kata Hisham seperti dikutip Alahram.
Dalam jumpa pers resmi referendum dipaparkan, dari total 51.919.067 pemilih, hanya 17.058.317 yang memberikan suara mereka. Ini setara dengan 32,9 persen dari pemilih total. Dari pemilih yang memberikan suara, sebanyak 10.693.911 pemilih menyontreng tanda setuju, sementara 661.101 menolak. Surat suara tidak sah mencapai 303.395.
Referendum rancangan konstitusi berjalan dua tahap. Tahap pertama, 10 provinsi termasuk Kairo melakukan pemungutan suara pada 15 Desember. Pada tahap kedua, 17 provinsi sisanya melakukan pemungutan suara. Ketua Komisi Pemilu Mesir Samir Abul Maati mengatakan, hasil akhir dua referendum ini ternyata mendekati hasil pemungutan suara tahap pertama, yakni 64 persen.