REPUBLIKA.CO.ID, Israel dinilai telah memalsukan ajaran Taurat. Anggapan Negeri Zionis itu bahwa pencaplokan tanah palestina sesuai dengan kitab umat Yahudi itu dipandang keliru.
Menurut organisasi Yahudi, Neturei Karta tidak ada ajaran Taurat yang memperbolehkan manusia mencuri hak orang lain.
Organisasi ini juga menilai, tidak ada hak bagi Yahudi untuk merebut tanah suci yang berada di Palestina. "Zionis (Israel) menjadikan Taurat sebagai legitimasi tindakan pencurian mereka.Padahal kenyataannya Taurat melarang dengan tegas hal itu (pencurian)," ujar aktivis Neturei Karta, Dovis Weiss seperti dikutip Pravda.
Organisasi ini balik menuding Israel menjadikan propaganda media untuk memelintir ajaran Taurat. Menurut mereka, konspirasi media barat dan Israel telah menyebabkan segala usaha pencaplokan tanah Palestina jadi terlihat sah. Padahal tindakan itu menyalahi hukum Yahudi maupun hukum internasional.
Dengan segala pertimbangan itu, Neturei Karta melawan segala kebijakan Negeri Zionis demi mengembalikan ajaran Taurat yang dinilai telah diselewengkan.