REPUBLIKA.CO.ID, Rombongan ulama dari Australia yang dipimpin Mufti Benua Australia, Ibrahim Salim disambut hangat saat kunjungannya ke Palestina. Kunjungan tersebut disambut oleh Menteri Wakaf dan Urusan Agama Palestina, Ismail Ridwan, Rabu (26/12).
Kunjungan tersebut sebagai bentuk solidaritas dan simpati dari umat Islam di Australia kepada Palestina yang mendapat agresi militer Israel selama delapan hari. Selanjutnya, sebagai dukungan kepada Palestina dan apresiasi mereka atas status Palestina di PBB sebagai negara pengamat non anggota.
“Kunjungan para ulama ke Jalur Gaza mewujudkan persatuan umat dan komponennya. Persatuan dan harapan ini menjadikan kami berobsesi untuk merealisasikannya dalam perang pembebasan al Quds dan Palestina,” kata Ridwan saat menerima kunjungan para ulama Australia tersebut seperti dilaporkan infopalestina.com, Kamis (27/12).
Lebih lanjut, Ridwan juga mengisahkan selama agresi Israel tersebut ke Jalur Gaza, Zionis Israel telah menghancurkan tiga masjid secara total dan lebih dari 64 masjid hancur dan rusak. Serangan terhadap lima pemakaman juga mengkibatkan tulang belulang jasad syuhada dan mayit berserakan.
Israel juga menghancurkan 11 bangunan dan sebuah properti wakaf, di antaranya adalah kantor dinas kerja wanita dan sekolah syariah di Khan Yunis sehingga mengakibatkan tiga orang pegawai departemen wakaf meninggal. Dia menyatakan bahwa kerugian departemen wakaf akibat agresi Zionis Israel mencapai 4 juta dolar AS.
Ridwan juga menyatakan perjuangan mereka mempertahankan Al Aqsha sebagai kota suci umat Islam ketiga tidak akan pernah surut. Gaza akan tetap di garis depan dalam membela kehormatan umat Islam. Ridwan juga menyerukan para ulama umat dapat menolong dan mendukung rakyat Palestina secara meteri, politik dan motivasi