Kamis 27 Dec 2012 14:45 WIB

Lembaga Zakat Selangor Dorong Lahirnya Pengusaha Muslim

Rep: Agung Sasongko/ Red: Dyah Ratna Meta Novi
The Indonesian food and beverage industry ranks 50th in competitiveness on the list, much below its main competitors such as Malaysia (25th), Brunei Darussalam (28th) and Thailand (38th),
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
The Indonesian food and beverage industry ranks 50th in competitiveness on the list, much below its main competitors such as Malaysia (25th), Brunei Darussalam (28th) and Thailand (38th)," said Adhi S Lukman, the Chairman of Food and Beverage Industry Asso

REPUBLIKA.CO.ID,SHAH ALAM--Lembaga Zakat Selangor (MAIS Zakat Sdn Bhd) berencana melahirkan lebih banyak pengusaha Muslim sebagai bagian dari upaya mengurangi angka kemiskinan di kalangan umat Islam.

Marketing Officer MAIS, Fasihah Mat Radzi mengatakan, program untuk melahirkan para pengusaha itu antara lain, pelatihan keterampilan dan pekerjaan.

Untuk pengembangan produk, ujar Fasihah,  MAIS Zakat akan memberikan bantuan dana dan label halal.

"Sejauh ini, kami telah menjalankan program itu. Ada 17 pengusaha yang dibina. Hasilnya, mulai tumbuh sejumlah pasar rakyat, warung kelontong dan produk unggulan seperti Pekasam (ikan asin), lumpia dan sebagainya," kata Fasihah, seperti dikutip Bernama, Kamis (27/12).

Khusus produk halal, kata Fasihah, pengusaha baru minimal harus memiliki lokasi usaha sendiri. Selanjutnya, pengusaha yang bersangkutan akan dibimbing dalam pembuatan label.

"Harapannya, melalui label itu masyarakat tidak akan ragu membelinya," ucap Fasihah.

Soal pemasaran, lanjut Fasihah, pihaknya akan menyiapkan ruang promosi seperti pameran pertanian, holtikultura dan agrowisata Malaysia (MAHA).

"Itu dimaksudkan agar produk yang dihasilkan dapat menjangkau pasar yang lebih luas. Insya Allah, tahun depan program ini mulai berjalan," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement