REPUBLIKA.CO.ID, Upaya damai Israel–Palestina makin suram setelah gencarnya proyek pemerintah Israel membangun perumahan Yahudi di Tepi Barat. Upaya perundingan damai yang diupayakan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, makin tak bisa menemui titik cerah.
Mengingat Israel yang terus berkilah dan mengelak dari perundingan damai di Tepi Barat dan Yerusalem tersebut, Mahmoud Abbas akhirnya kesal dan mengancam akan membubarkan otoritas Palestina dan memberikan Tepi Barat kepada Israel.
Hal itu akan dilakukannya, jika Israel sama sekali tidak memiliki itikad baik untuk melanjutkan perundingan damai Israel-Palestina.
"Bila tidak ada kelanjutan (perundingan damai) usai pemilu (Israel) nanti, saya akan menelpon Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Saya akan mengatakan kepadanya, dudukilah (Palestina), dan anda bertanggung jawab terhadap Otoritas Palestina," ungkap Abbas, seperti dilaporkan PTI, Jumat (28/12).
"Ketika pemerintahan baru di Israel terbentuk, Netanyahu harus memilih 'ya’ atau ‘tidak' (untuk mengadakan perundingan damai antara Israel dan Palestina)," tambah Abbas.
Berbagai perundingan antara Israel dan Palestina telah beberapa kali diadakan, namun tetap berakhir kebuntuan. Dalam kesepakatan gencatan sencata Israel–Hamas yang dimediatori Mesir, Israel terbukti melanggar beberapa poin kesepakatan dengan masih menyerang dan membunuh sipil Palestina.
Sementara setelah status baru Palestina di PBB, Israel makin kalap membangun perumahan Yahudi di Tepi Barat. Walau mendapat kecaman dari dunia Internasional bahkan Uni Eropa dan AS, Israel tak ambil pusing dengan proyek 6.000 perumahannya yang dianggap akan merusak upaya damai Israel-Palestina.