Sabtu 29 Dec 2012 14:53 WIB

Korban Pemerkosaan Geng India Menghembuskan Nafasnya

RS Mount Elizabet, tempat terakhir korban pemerkosaan India dirawat sebelum akhirnya meninggal.
Foto: STRAITS TIMES
RS Mount Elizabet, tempat terakhir korban pemerkosaan India dirawat sebelum akhirnya meninggal.

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Korban pemerkosaan geng India di New Delhi, yang memicu protes nasional, akhirnya meninggal di sebuah rumah sakit (RS) Mount Elizabeth Singapura.

"Kami sangat sedih melaporkan bahwa pasien meninggal dengan tenangi pada pukul 04.45 waktu setempat atau pukul 23.45 WIB, Jumat (28/12). Keluarganya dan para pejabat dari Komisi Tinggi India berada di sisinya," kata Kepala Eksekutif Rumah Sakit Mount Elizabeth dalam sebuah pernyataan, Sabtu (29/12).

Korban mengenaskan itu seorang perempuan berusia 23 tahun, yang dipukuli, diperkosa dan dilempar ke luar dari bus yang sedang bergerak di New Delhi. Selepas kejadian nahas itu korban diterbangkan ke Singapura oleh pemerintah India untuk pengobatan spesialis pada Rabu (26/12).

Kebanyakan pemerkosaan dan kejahatan seksual lainnya di India tidak dilaporkan dan para pelanggarnya tidak dihukum, kata aktivis hak-hak perempuan. Namun, serangan brutal yang terjadi pada 16 Desember memicu kemarahan publik dan menuntut kebijakan lebih baik dan menjatuhkan hukuman berat kepada pemerkosa.

Kasus ini telah mendapat perhatian saluran berita televisi kabel. Perempuan tersebut belum teridentifikasi namun beberapa media India menyebutnya "Amanat", sebuah kata dalam bahasa Urdu yang berarti harta karun.

Perdana Menteri India Manmohan Singh berjuang melawan kritik yang menyebutkan bahwa pemerintah tuli dan berat tangan dalam menanggapi protes di ibu kota.

Sebetulnya, beberapa ahli medis India mempertanyakan keputusan untuk menerbangkan perempuan tersebut ke Singapura karena dianggap tindakan beresiko mengingat luka yang dideritanya. Mereka mengatakan korban sudah menerima perawatan terbaik di India.

RS Mount Elizabeth mengatakan bahwa korban menderita cedera otak yang signifikan dan bertahan melawan rintangan. Dia sudah menjalani tiga kali operasi perut sebelum diterbangkan ke Singapura.

Demonstrasi atas kurangnya keamanan bagi perempuan meletus di seluruh India setelah peristiwa tersebut, yang memuncak akhir pekan dalam pertempuran antara polisi dan pengunjuk rasa di jantung kota New Delhi.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement