Ahad 30 Dec 2012 17:49 WIB

Hilang di Afghanistan, Sersan Giorgi Ternyata Tewas

Polisi Afghanistan berjaga-jaga di dalam kompleks polisi di Kabul,Senin (24/12).  (Reuters/Omar Sobhani)
Polisi Afghanistan berjaga-jaga di dalam kompleks polisi di Kabul,Senin (24/12). (Reuters/Omar Sobhani)

REPUBLIKA.CO.ID, KANDAHAR -- Seorang tentara Georgia yang hilang di Afghanistan awal bulan ini ditemukan tewas di sebuah pondok dengan beberapa peluru di tubuhnya, kata para pejabat, Ahad.

Polisi yang mencari Sersan Giorgi Kikadze menemukan mayatnya di satu desa di distrik Musa Qala, Provinsi Helmand, kata gubernur daerah itu Nemat Khan kepada AFP.

"Ia ditembak dengan peluru-peluru dan ditemukan di sebuah pondok kosong," kata Khan. "Kami menunjukkan mayat itu kepada para perwira Georgia dari Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF)yang berada dibawah komandao NATO pimpinan Amerika Serikat. Mereka mengidentifikasinya."

Menteri Pertahanan Georgia Irakli Alasania dan para pejabat ISAF mengonfirmasikan penemuan itu Sabtu, tetapi tidak memberikan rincian lebih jauh.

Kikadze hilang pada 19 Desember di Helmand satu provinsi di selatan pusat pemberontakan Taliban.

Ia diperkirakan merupakan tentara pertama dari pasukan internaaional yang dipimpin NATO hilang sejak Bowe Bergdahl dari Amerika Serikat diculik 30 Juni 2009 di provinsi Paktika.

Perundingan-perundingan antara AS dan gerilyawan Taliban menyangkut kemungkinan petukaran tahanan termasuk Bergdahl gagal awal tahun ini.

Dengan tewasnya Kikadze maka jumlah tentara Georgia yang tewas di Afghanistan menjadi 19 orang dalam tiga tahun belakangan ini.

Georgia memiliki 1.500 tentara yang bertugas di Afghanistan , menjadikan negara Kaukasus yang kecil itu yang berpenduduk 4,5 juta jiwa itu penyumbang non-NATO terbesar pada ISAF.

Presiden Mikheil Saakashvili menurut rencana akan mengunjungi pasukan Georgia di Provinsi Helmand Afghanistan pada perayaan Tahun Baru Senin.

Kini ada sekitar 100.000 tentara NATO yang berperang menghadapi pemberontakan yang dipimpin Taliban selama sepuluh tahun di Afghanistan.

Kendatipun aksi gerilyawan tetap meningkat, pasukan internasional sedang berusaha utuk menyerahkan kekuasaan keamanan kepada pasukan Afghanistan dengan penarikan pasukan tempur mereka pada akhir tahun 2014.

Georgia akan tetap menggelar pasukan untuk membantu pasukan keamana lokal setelah missi tempur pimpinan NATO secara resmi berakhir.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement