Senin 31 Dec 2012 05:10 WIB

Kalaidoskop Internasional: Iran Tolak Beri IAEA Akses ke Parchin

Fasilitas nuklir Iran
Foto: telegraph.co.uk
Fasilitas nuklir Iran

REPUBLIKA.CO.ID--Proyek Nuklir Iran tetap menjadi salah satu isu utama Timur Tengah dan Internasional sepanjang 2012. Kepala Badan Energi Atom PBB (IAEKA), Yukiya Amano, pada awal April mendesak Iran untuk memberikan akses ke Parchin, salah satu lokasi yang diduga menjadi fasilitas pengembangan nuklir Iran,

Duta Besar Iran untuk Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan, Iran hanya akan menyetujui permintaan delegasi IAEA untuk mengunjungi situs militer Parchin, jika kerangka kerja sama yang membahas masalah kedua belah pihak dibentuk.

Menurut Ali Ashgar Soltaniey, perolehan akses ke Parchin hanya dapat diatur setelah mengadakan negosiasi dan menyepakati sebuah kerangka tertentu.

Menanggapi pertanyaan tentang mengapa Iran menolak akses para pemeriksa IAEA untuk mengunjungi Parchin, Soltanieh mengklarifikasi bahwa permintaan mereka untuk mengunjungi situs tersebut tidak termasuk dalam kewajiban hukum Iran sehubungan dengan Non-Proliferasi Nuklir (NPT).

Soltanieh memperingatkan negara-negara Barat dan Arab untuk tidak membuat komentar yang akan merusak kerjasama antara Iran dan IAEA. "Badan itu harus dibiarkan untuk melanjutkan kegiatannya secara profesional dan tidak memihak serta tanpa motivasi politik, karena Iran bermaksud untuk melanjutkan pembicaraan dalam upaya menyelesaikan masalah IAEA," tegas Soltanieh.

"Laporan terbaru IAEA terhadap Iran jelas menunjukkan bahwa semua kegiatan nuklir Tehran, khususnya pengayaan uranium, sepenuhnya di bawah pengawasan badan nuklir PBB itu," tambahnya.

Amerika Serikat, rezim Zionis Israel dan beberapa sekutu mereka, berulang kali menuduh Iran mengejar tujuan militer dalam program nuklirnya. Iran menolak keras tuduhan itu, dengan alasan bahwa sebagai penandatangan NPT dan anggota IAEA, memiliki hak untuk menggunakan teknologi nuklir bertujuan damai.

Pemimpin Tinggi Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei, juga berulang kali menegaskan bahwa Iran tidak akan pernah berusaha memperoleh senjata nuklir dan mempertimbangkan kepemilikan senjata itu, karena itu adalah dosa besar, tidak berguna dan destruktif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement