REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) seluruh dunia berhasil mengumpulkan dana lebih dari Rp 400 juta yang akan disumbangkan bagi bantuan kemanusiaan warga Palestina korban pengeboman di jalur Gaza.
Ketua PPI Suriah, Mustaqim Effendi, kemarin, mengatakan sumbangan yang terkumpul kurang dari sebulan dari seluruh anggota PPI Dunia sebagai bentuk langkah konkrit untuk membantu korban di Palestina. Dikatakan, pengeboman jalur Gaza oleh Israel bulan lalu yang mengakibatkan lebih dari 200 orang meninggal dunia dan 700-an lainnya luka-luka, belum termasuk korban yang tidak tercatat.
Menurut Mustaqim, dana terbesar berhasil dikumpulkan PPI Jepang sebesar Rp 80 juta lebih, diikuti PPI Taiwan Rp 63 juta, PPI Sudan Rp 25 juta, PPI Mesir Rp 18 juta, PPI Belanda Rp 16 juta, PPI Prancis Rp 8 juta, dan PPI Yordania Rp 5 juta serta PPI Thailand Rp 4 juta lebih.
"Ini belum termasuk dana dari organisasi kemahasiswaan lain yang ada di berbagai negara," ungkap Mustaqim Effendi menambahkan bahwa hal ini pun senada dengan sikap pemerintah RI yang proaktif dalam mendukung kemerdekaan Palestina.
Dalam simposim internasional PPI Dunia berlangsung di India, dibuka Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono yang menekankan bahwa Indonesia sudah dan akan terus menjadi yang terdepan dalam perjuangan mengejar kemerdekaan Palestina.
"Untuk Palestina, kita paling depan. Kemerdekaan Palestina itu harga mati bagi Indonesia," ujar SBY dalam pertemuannya dengan kontingen PPI Dunia di New Delhi, India.
Ketua Umum PPI Jepang, Rodiyan Gibran Sentanu, mengatakan banyak media yang hadir di sana. "Mereka seharusnya lebih berani mengangkat berita ini secara masif. Ini bukan isapan jempol belaka," ujarnya.
Melalui pertemuan inilah, delegasi PPI yang datang dari berbagai Negara semakin yakin penggalangan dana yang sudah dilakukan adalah langkah konkret yang benar dan sesuai dengan semangat perjuangan Indonesia. Hal itupun dituangkan dalam salah satu hasil Simposium Internasional PPI Dunia yang menyatakan dukungannya terhadap langkah pemerintah dalam mencapai kemerdekaan Palestina.