Selasa 01 Jan 2013 06:28 WIB

Krisis Ekonomi Palestina Kian Mengkhawatirkan

Rep: Hannan Putra/ Red: Heri Ruslan
 Seorang warga Palestina berdiri diatas reruntuhan stadion sepak bola, yang hancur akibat serangan udara Israel selama konflik delapan hari di Kota Gaza,Selasa (4/12).  (Reuters/Suhaib Salem)
Seorang warga Palestina berdiri diatas reruntuhan stadion sepak bola, yang hancur akibat serangan udara Israel selama konflik delapan hari di Kota Gaza,Selasa (4/12). (Reuters/Suhaib Salem)

REPUBLIKA.CO.ID, Krisis ekonomi yang dialami Palestina kian mengkhawatirkan. Sekretaris Jenderal Liga Arab, Nabil Al-Arabi menyatakan akan mengunjungi Palestina untuk membicarakan teknis penyaluran bantuan kepada Palestina kembali meminta negara-negara Arab untuk berkomitmen membantu Palestina.

Hal itu disampaikan Al Arabi, Ahad (30/12) kemarin. Sebagaimana telah disepakati dalam Konferensi Tingkat Tinggi Liga Arab di Baghdad, Irak pada Maret lalu, Negara-negara Arab akan ‘patungan’ untuk menopang perekonomian Palestina.

Dalam KTT Liaga Arab di Baghdad tersebut disepakati jumlah bantuan keuangan yang akan diberikan kepada Palestina sebesar 100 juta USD (sekitar 961,5 milyar Rupiah) per bulan.

 “Palestina perlu membayar gaji lebih dari 77 ribu PNS,” ungkap Al-Arabi, seperti diberitakan mirajnews.com (31/12).

Lebih lanjut, Al-Arabi menegaskan kunjungannya ke Ramallah bersama Menteri Luar Negeri Mesir, Mohammed Kamel Amr nantinya akan membahas kondisi ekonomi di Palestina dan teknis bantuan keuangan dari Liga Arab yang dijanjikan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement