Selasa 01 Jan 2013 06:46 WIB

4.000 WNI di Suriah Menunggu Dievakuasi

Rep: Hannan Putra/ Red: Heri Ruslan
Seorang pria membersihkan pecahan truk yang hancur dihantam roket di sebuah jalan di Distrik Aleppo, Suriah.
Foto: AP Photo/Narciso Contreras
Seorang pria membersihkan pecahan truk yang hancur dihantam roket di sebuah jalan di Distrik Aleppo, Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID,  Konflik Suriah yang makin mencekam membuat Kedutaan RI di Suriah berencana memulangkan warga Indonesia yang sudah tidak lagi kondusif berada disana.

Namun, proses evakuasi tersebut masih terkendala karena bentrokan senjata terus terjadi di daerah Aleppo, Homs, Hama, Deiz ez-Zor, dan Damaskus Country Side.

Duta Besar Republik Indonesia untuk Suriah Wahib Abdul Jawad mengatakan sekitar 4 ribu WNI yang tinggal di Suriah masih tertahan di Suriah. Bahkan satu orang dikabarkan meninggal dunia. Seperti dilaporkan mirajnews.com (31/12).

Dari data KBRI Suriah, diperkirakan sekitar 2.500 hingga 4.000 WNI masih tertahan di Suriah menunggu evakuasi. WNI sempat menjadi korban bentrokan senjata militer Suriah dan Oposisi ketika sebuah bom meledak tak jauh dari rumahnya. Akibatnya, satu WNI mengalami luka-luka akibat terkena serpihan kaca.

November lalu, seorang WNI bernama Holipah Lamin (26 tahun) dikabarkan tewas. Ia tewas terkena peluru tajam di bagian perut oleh serangan sekelompok orang tak dikenal saat berada di dalam mobil yang ditumpangi bersama keluarga majikannya di sekitar 100 km dari Damaskus Country Side.

KBRI di Damaskus telah ditetapkan menjadi status darurat satu, KBRI di Damaskus, Suriah berusaha semaksimal mungkin untuk memulangkan seluruh WNi dari Suriah. “Semua WNI akan secepatnya keluar dari Suriah untuk menyelamatkan diri dari konflik,” ungkap Wahib.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement