Selasa 01 Jan 2013 09:07 WIB

Sambut Tahun Baru, Yunani Berharap Lepas dari Krisis Utang

Rakyat Yunani tolak Kapitalisme
Foto: irib
Rakyat Yunani tolak Kapitalisme

REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA -- Yunani menyambut Tahun Baru 2013 dengan harapan bisa keluar dari krisis utang parah yang telah mengakibatkan kesulitan bagi rakyat Yunani selama tiga tahun belakangan.

Di tengah resesi dan penghematan menyakitkan, para pemimpin politik dan warga di jalan Athena serta di seluruh negeri tersebut saling menyampaikan harapan bagi kembalinya pertumbuhan dalam beberapa bulan belakangan dan masa depan yang lebih baik bagi rakyat Yunani.

Saat Philharmonic Band di Kota Athena dan kelompok musik lokal menyajikan lagu tradisional, para penonton saling menyampaikan harapan dan berdoa bagi kebaikan seluruh dunia.

Seperti dilansir Xinhua, perayaan di Athena berlangsung dengan anggaran terbatas akibat krisis pada tahun ketiga berturut-turut. Namun, rakyat Yunani menghadapi 2013 dengan tekad kuat untuk melanjutkan perjuangan guna menanggulangi masalah dan membangun kembali ekonomi negeri itu yang tengah sakit.

"Saya merasa sangat yakin bahwa kami dapat mengubah situasi saat ini ... bahwa petualangan ini akan berakhir," kata Presiden Yunani Karolos Papoulias di dalam pesannya pada Malam Tahun Baru.

"Pada 2012 kita membuktikan bahwa skenario kasus-terburuk itu keliru dan pada 2013 kita akan melewati skenario kasus-terbaik," Perdana Menteri Yunani Antonis Samaras. Ia mengakui Tahun Baru akan berat.

Namun ia menyuarakan optimisme bahwa dengan persatuan, rakyat Yunani akan meninggalkan ancaman kerusuhan dan memasuki kemungkinan keluar dari masalah, dan bergerak maju di jalur pemulihan serta kemakmuran lagi.

Dua tahun sudah pemotongan berat pada gaji, pensiun, kenaikan pajak dan babak baru tindakan penghematan diberlakukan berdasarkan kesepakatan talangan dicapai dengan pemberi kredit internasional. Kini kebanyakan warga Yunani, menurut jajak pendapat, khawatir berakhirnya permusuhan mereka masih jauh, tapi mereka tetap memiliki harapan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement