Rabu 02 Jan 2013 08:31 WIB

Israel Latih Remaja Jadi Hacker

Hacker (ilustrasi)
Foto: ui.ac.id
Hacker (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Israel kebakaran jenggot menyusul meningkatnya serangan di dunia maya yang diketahui dari Iran. Untuk itu, Pemerintah Zionis Israel meresmikan program nasional guna melatih pemuda 16-18 tahun untuk guna membantu militer dan dinas intelejen Israel berperang di dunia maya.

"Ancaman serangan maya terhadap Israel datang dari Iran dan anasir lain," tuding Perdana Menteri, Benjamin Netanyahu dalam upacara peresmian di Kota Pantai Ashkelon, Senin (1/1/2013).

"Sistem penting kami menjadi sasaran serangan, dan ini akan meningkat saat kita memasuki era digital. Kami akan meningkatkan kemampuan kami guna menanggulangi semua ancaman ini dan membangun sistem pertahanan digital Iron Dome," kata Netanyahu yang merujuk kepada sistem pertahanan rudal yang digunakan Angkatan Udara Israel.

Biro Maya Nasional Israel (INCB), lembaga yang didirikan Netanyahu pada awal tahun lalu, mengoperasikan program kemampuan tiga tahun ke depan, yang dirancang akan mengembangkan keahlian dalam sibernetika dan komputer di kalangan murid sekolah menengah yang menonjol dari masyarakat miskin.

"Program itu diciptakan dengan dasar prinsip bahwa Israel memiliki modal manusia berkualitas tinggi, dan pengertian pengembangannya akan memenuhi kebutuhan keamanan dan mendorong pertumbuhan ekonomi dan sosial," kata pernyataan tersebut, sebagaimana dikutip Xinhua, Rabu (2/13) pagi.

Ditambahkannya, militer, dinas keamanan dan Kementerian Pendidikan mendukung proyek itu. Keamanan di dunia maya menjadi prioritas nasional di Israel dalam beberapa tahun belakangan. Dan sumber daya penting ditanam pada perlindungan jaringan komputer militer serta sipil negeri tersebut, yang digunakan dalam produksi energi serta pabrik, di antara prasarana penting lain.

Dalam satu wawancara di harian Yediot Aharonot, Desember lalu, Shin Bet --dinas keamanan Israel-- mengungkapkan satuan maya SIGINT telah menggagalkan sejumlah serangan Iran terhadap jaringan komputer strategis negeri itu selama tiga tahun belakangan.

Dengan meningkatnya ancaman semacam itu, program perang maya pemuda adalah yang paling akhir dari serangkaian gagasan yang bertujuan menempatkan dan merekrut 'pejuang maya'.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement