REPUBLIKA.CO.ID, Lima guru perempuan dan dua petugas kesehatan tewas diberondong senjata sekelompok pria tak dikenal di Kota Swabi Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan.
Penyerang menggunakan sepeda motor dan menghadang sebuah mobil van yang ditumpangi korban, Selasa (1/1).
Korban yang berprofesi sebagai guru di sebuah sekolah dasar dan petugas medis di kinik kesehatan tengah pulang kerumah selepas berkerja.
Tiba-tiba saja di tengah jalan mereka dihadang dan ditembaki senapang mesin. Sopir mobil tersebut pun ikut terluka, seperti diberitakan stasiun televisi CBS, Rabu (2/1).
Kepolisian setempat, Fazal Malik mengisahkan kronologis aksi penembakan tersebut. Awalnya, sekelompok pria bersenjata itu menghentikan mobil yang ditumpangi korban. Mereka kemudian menurunkan paksa seorang bocah laki-laki anak dari salah seorang guru perempuan yang menjadi korban. Setelah itu, mobil diberondong dengan tembakan.
Suami salah seorang guru perempuan yang tewas, Zainul Hadi mengisahkan dirinya yang baru sampai di lokasi. "Saya bergegas menuju lokasi ketika dikabari melalui telepon. Ketika sampai di sana saya melihat mayat-mayat di dalam mobil dan anak laki-laki saya sedang duduk dengan seseorang," kisah Zainul.
Lebih lanjut, Kepala Polisi Swabi Abur Rashid menyatakan guru-guru perempuan tewas tersebut masih dalam usia belia, yaitu berumur 20 hingga 22 tahun.
Kepolisian setempat masih terus memburu pelaku. Dugaan sementara, empat orang bersenjata yang mengendarai dua sepeda motor tersebut berasal dari kelompok militan Taliban.
Hal itu sebabkan kampanye gerakan taliban yang melarang kaum perempuan memperoleh pendidikan. Selain itu, Taliban juga pernah menuding petugas kesehatan di Pakistan disusupi mata-mata AS.