REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL - Jumlah pengungsi Korea Utara yang lari ke Korea Selatan tahun lalu menurun tajam. kata para pejabat di Seoul, dengan para aktivis menyataan ada tindakan keras dan pengawasan perbatasan yang ketat.
Sejumlah 1.508 pengungsi Korea Utara tiba di Korea Selatan tahun 2012-- hampir semuanya melalui China-- menurun dari 2.706 orang pada tahun sebelumnya, kata Kementerian Unifikasi.
Para aktivis mengatakan Korut telah menindak tegas terhadap orang-orang yang berusaha lari meninggalkan negara itu dibawah pemimpin baru Kim Jong-Un, yang berkuasa setelah ayahnya Kim Jong-Il meninggal akhir tahun 2011.
Pencarian terhadap para warga Korut yang bersembunyi di China juga ditingkatkan bekerja sama dengan pihak keamanan China, tambah mereka.
"Penjaga-penjaga perbatasan telah mendapat perintah dari Kim Jong-Un untuk menembak mati siapapun yang berusaha melintasi perbatasan (Korut-Cina) secara tidak sah," kata Pastor Kim Sung-Eun dari Caleb Mission kepada AFP.
Missi itu adalah salah satu dari beberapa kelompok-kelompok pengabar injil Kristen Korsel yang membantu pelarian para warga Korut dan memukimkan mereka di Korsel.
Kim mengatakan biaya untuk mengeluarkan seseorang dari Korut meningkat dalam tahun-tahun belakangan ini dan kini sekitar 10 juta won (9.300 dolar AS) -- lebih separuh dari itu digunakan untuk menyogok para petugas perbatasan.
Sejumlah 24.613 warga Korut telah menetap di Korsel sejak tahun 1998, kata Kementerian Unifikasi, dengan sekitar 50 persen dari mereka tidak bekerja atau penssiun.