Rabu 02 Jan 2013 23:04 WIB

Partai Komunis Filipina Langgar Gencatan Senjata

Pasukan pemberontak komunis Filipina
Foto: manilatoday
Pasukan pemberontak komunis Filipina

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Pemberontak komunis di Filipina melanggar kesepakatan gencatan senjata dengan pemerintah pada Rabu (2/10).

Pemberontak komunis menculik lima warga di Kota Davao, Filipina. Aksi penculikan tersebut dilakukan ditengah-tengah kesepakatan gencatan senjata yang seharusnya dijalankan selama Hari Raya Natal dan Tahun Baru.  

Dikutip dari Aljazeera, Partai Komunis Filipina (CPP) justru menyalahkan pemerintah atas aksi mereka. Tapi, juru bicara Presiden Benigno Aquino mengatakan, CPP hanya mencari-cari alasan untuk menghentikan gencatan senjata segera.

Pernyataan CPP mengungkapkan, gencatan yang sebelumnya dijadwalkan akan dilaksanakan dari 20 Desember hingga 15 Januari, akhirnya berakhir pada Rabu sore karena mereka yakin pemerintah menginginkan gencatan senjata tetap diberlakukan setelah itu.

Namun juru bicara Aquino, Edwin Lacierda mengatakan Pemerintah akan mengamati gencatan senjata sampai dengan 15 Januari.Dia mengatakan, perpanjangan gencatan senjata oleh pemberontak menjadi “merugikan” mereka sehingga mereka memilih menghentikannya segera dan mengambinghitamkan pemerintah.

“CPP selalu membuat alasan. Sekarang mereka membuat hambatan lain bagi perdamaian,” kata Lacierda kepada wartawan.

Pemerintah dan CPP sepakat untuk melakukan gencatan senjata pada pertengahan Desember saat mereka mengadakan perundingan pertama mereka dalam 13 bulan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement