REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Para pelaku pemerkosaan mahasiswi India akan menjalani persidangan pada Kamis (3/1).
Tapi, para pelaku kejahatan keji ini tidak akan didampingi pengacara. Pasalnya, para pengacara di India sepakat menolak membela para pelaku yang juga dijerat pasal pembunuhan tersebut.
"Kami memutuskan tidak ada satu pengacara pun yang bersedia membela para tersangka pemerkosaan, karena sangat tidak bermoral untuk membela pelaku pemerkosaan," ujar seorang pengacara India bernama Sanjay Kumar, yang juga merupakan anggota Asosiasi Pengacara Distrik Saket, seperti dikutip dari Channel News Asia.
Menurutnya, sekitar 2.500 pengacara yang terdaftar dan memiliki izin telah memutuskan untuk 'menjauh' dari kasus tersebut demi menjamin proses peradilan yang cepat.
Dengan penolakan ini, Pemerintah India harus menunjuk pengacara untuk membela pelaku dalam persidangan. Karena, setiap terdakwa berhak untuk mendapat pendampingan hukum saat diadili.
Ada enam orang terdakwa yang akan diadili hari ini. Dakwaan setebal 1000 halaman pun telah disiapkan untuk menjerat para pelaku ke hukuman yang seberat-beratnya.