Kamis 03 Jan 2013 11:20 WIB

Koalisi Pasukan Palestina Wanti-wanti Teroris Suriah

Seorang pria membersihkan pecahan truk yang hancur dihantam roket di sebuah jalan di Distrik Aleppo, Suriah.
Foto: AP Photo/Narciso Contreras
Seorang pria membersihkan pecahan truk yang hancur dihantam roket di sebuah jalan di Distrik Aleppo, Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Koalisi Pasukan Palestina menegaskan seruannya untuk tidak campur tangan dalam urusan dalam negeri Suriah dan mencegah rakyat Palestina dari terlibat dalam krisis di negara itu.

Dalam satu pernyataan, Rabu (2/1), koalisi menekankan perlunya bekerja sama dengan semua lembaga dan komisi yang bersangkutan untuk menangani tuntutan rakyat Palestina di Suriah di segala bidang, dan membuat komunikasi yang diperlukan untuk menghentikan dampak dari situasi berbahaya di Kamp al-Yarmouk, di Damaskus.

Pernyataan itu memperingatkan aksi terorisme yang dilakukan oleh kelompok teroris bersenjata di Kamp al-Yarmouk dan dampak mereka pada situasi warga Palestina di Suriah dan Palestina sendiri.

Pada pertengahan Desember, lebih dari 300 petempur dari kelompok garis keras, Front An-Nusra, Ahad pagi (16/12), menyusup ke kamp pengungsi Palestina, Yarmouk, di Ibu Kota Suriah --Damaskus, dan bentrok dengan komite lokal di sana. Peristwa tersebut merenggut korban jiwa, menimbulkan kekacauan dan memicu gelombang orang menyelamatkan diri, demikian laporan media setempat.

An-Nusra, cabang dari Alqaidah di Irak, telah meningkatkan kehadirannya di daerah sekitar kamp tersebut selama beberapa hari belakangan dalam upaya menyerbunya, kata jaringan berita lokal, Ajel. Ditambahkannya, bentrokan sengit berkecamuk di kamp itu.

Komite lokal di kamp tersebut dikuasai oleh Front Rakyat bagi Pembebasan Palestina --Komando Umum (PFLP-GC), pendukung kuat pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad. Beberapa sumber dan saksi mata mengatakan puluhan warga sipil dan anggota komite rakyat tersebut telah tewas dan cedera di kamp Yarmouk selama bentrokan itu.

Ditambahkannya, kebanyakan petempur An-Nusra datang dari pinggiran Damaskus --Daraya, Ghouta Timur, Al-Hajar Al-Aswad dan Yeldah. Sementara itu, Anwar Rajja --Juru BIcara PFLP-GC-- membantah laporan media mengenai pembelotan jajaran PFL-GC dan tentang kepergian para pemimpinnya dari Damaskus ke Kota Pantai Suriah, Tartous.

Stasiun televisi Lebanon, Al-Manar --yang dekat dengan pemerintah Suriah, menyatakan petempur An-Nusra membom kamp tersebut dari empat arah.

Pada Ahad pagi, Observatorium Suriah bagi Hak Asasi Manusia, kelompok pegiat yang berpusat di London, menyatakan satu pesawat MiG Suriah membom beberapa bagian kamp itu. Tetapi Rajja membantah laporan mengenai serangan udara tersebut.

Terlibatnya orang Palestina dalam krisis maut di Suriah menambah kerumitan lain pada bentuk politik di Suriah --yang menampung lebih dari 500 ribu pengungsi Palestina.

sumber : Antara/ SANA-0ANA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement