REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Pemerintah Lebanon, mensahkan rencana tiga-bagian guna menangani arus pengungsi Suriah, kendati ada keberatan dari blok Perubahan dan Pembaruan.
Beberapa sumber pemerintah, yang tak ingin disebutkan jati diri mereka, memberitahu Xinhua rencana tiga-bagian tersebut meliputi "penghitungan pengungsi, bantuan pangan dan obat, dan konsekuensi sosial serta keamanan".
Rencana bantuan yang disahkan oleh pemerintah Lebanon memerlukan lebih dari 320 juta dolar AS guna menyedikan bantuan kemanusiaan yang diperlukan buat warganegara Suriah yang mengungsi.
Blok Perubahan dan Pembaruan, yang dipimpin anggota parlemen Michel Aoun, mendesak ditutupnya perbatasan guna menghentikan arus pengungsi Suriah.
"Kami telah meminta negara agar bersikap resmi dan jelas bahwa Lebanon tak bisa menerima pengungsi lagi," kata Menteri Energi dan Pengairan Jebran Bassil, anggota blok tersebut, sebagaimana dikutip Xinhua, Kamis (3/1).
"Jumlah pengungsi harus dikurangi sampai sesedikit mungkin dengan mengembalikan mereka ke wilayah Suriah yang aman atau mendeportasi mereka ke negara lain," kata Bassil lagi.
Dewan Tinggi Pengungsi PBB menyebutkan jumlah pengungsi Suriah di Lebanon mencapai 176 ribu, sementara menurut perkiraan lain, jumlah pengungsi tersebut bisa mencapai sedikitnya 300 ribu dalam enam bulan ke depan.