REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sekretaris Jenderal gerakan perlawanan Lebanon, Hizbullah, Sayid Hassan Nasrallah, sekali lagi menyatakan semua peristiwa regional berpangkal pada keinginan negara besar untuk mengeksploitasi sumber daya gas dan minyak negara di wilayah Timur Tengah.

"Sangat disesalkan bahwa musuh yang melakukan pendudukan telah lolos dari semua bentuk eksploitasi minyak dan kita masih terlibat pada masalah dasar," kata Nasrallah dalam pidato pada kegiatan Arbain --40 hari setelah Asyura, saat wafatnya Imam Hussein bin Ali bin Abi Thalib AS, Imam Syiah Ketiga, di Kota Balbak, Lebanon Timur, Kamis (3/1).

"Kita (Hizbullah) sekarang memiliki akses ke dokumen penting yang berkaitan dengan gas dan minyak, dan masalah ini dapat menyelesaikan banyak masalah sosial serta ekonomi di Lebanon," ia menambahkan, sebagaimana dikutip IRNA, Jumat sore.

Nasrallah menyatakan jika Lebanon pada satu hari memanfaatkan kekayaannya sendiri (minyak dan gas), negara itu dapat membayar semua utangnya sehingga takkan ada kesulitan sehubungan dengan peraturan pembayaran gaji dan masalah yang secara khusus berkaitan dengan rakyat Lebanon yang sudah pensiun.

"Minyak tak boleh ditangani hanya dari satu pihak atau perspektif regional sebab minyak yang ada di mana pun --baik di bagian selatan maupun di utara-- adalah milik semua rakyat Lebanon. Dan itu adalah kesempatan untuk membawa negara kita ke luar dari situasinya saat ini," ia menambahkan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika