Jumat 04 Jan 2013 20:14 WIB

Argentina Kembali Klaim Malvinas

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Dewi Mardiani
Pulau Falkland yang dipersengketakan Inggris dan Argentina. Argentina menyebut pulau itu, Pulau Malvinas
Pulau Falkland yang dipersengketakan Inggris dan Argentina. Argentina menyebut pulau itu, Pulau Malvinas

REPUBLIKA.CO.ID, BUENOS AIRES -- Presiden Argentina Cristina Fernandez de Kirchner kembali mengirim surat dan mendesak Inggris untuk melepaskan kontrol di Kepulauan Falkland atau Malvinas yang selama ini menjadi sengketa.

Desakan itu secara terbuka ditulis Kirchner dalam surat terbuka. Dalam surat itu, Fernandez mencatat pulau-pulau yang 8.700 mil jauhnya dari London itu banyak diminati sejumlah negara. Menurutnya, tak hanya Amerika Latin, tapi sebagian besar masyarakat internasional mendukungnya dan menolak penyampaian kolonialisme.

Kirchner menuduh Inggris yang melakukan kolonialisme secara terang-terangan dalam mengklaim Falkland dan meminta Perdana Menteri (PM) Inggris David Cameron untuk menghormati hasil resolusi PBB, yaitu kedua belah pihak harus duduk di meja perundingan untuk membahas kedaulatan Falkland.

Salinan surat tersebut kemudian diserahkan ke Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-moon. ’’180 tahun yang lalu, saat kolonialisme sedang gencar, Inggris memaksa Argentina keluar dari Kepulauan Malvinas yang terletak 14.000 kilometer jauhnya dari London," kata Kirchner di surat itu seperti dilansir Aljazirah, Jumat (4/1).

Veteran Argentina dari Perang Falkland, yaitu konflik pada tahun 1982 antara Inggris dan Argetina, berkumpul di luar Kedutaan Besar Inggris di Buenos Aires, Kamis (3/1) untuk menandai 180 tahun pendudukan Inggria di pulau-pulau.

Para veteran menyampaikan surat yang ditujukan kepada Duta Besar Inggris di Argentina, John Freeman. Mereka mengeritik pemerintah Inggris karena menolak untuk membahas kedaulatan pulau-pulau dengan pemerintah Argentina.

Seorang politikus Argentina, Diego Guelar, mengatakan sudah ada kesepakatan bulat antara orang-orang Argentina bahwa Argentina memiliki klaim yang sah atas Kepulauan Falkland. ’’Dalam masalah ini, tidak ada pemerintah dan oposisi, semua warga Argentina mendukung gagasan untuk memulihkan bagian penting dari wilayah kita bahwa kita telah mengklaim (Kepulauan Malvinas) selama 180 tahun,’’ ucap Guelar.

Guelar menjelaskan, sebenarnya Inggris harus menerima keputusan dari Majelis Umum PBB yang menunjukkan bahwa kedua belah pihak harus duduk di meja untuk membahas masalah kedaulatan.

Cameron menolak permintaan Kirchner bahwa pulau-pulau diserahkan (ke Argentina). Bahkan, Cameron bersumpah untuk melakukan segala sesuatu yang dia dapat lakukan untuk melindungi keinginan penduduk pulau untuk berada di bawah pemerintahan Inggris. Cameron menolak panggilan Kirchner untuk memulihkan integritas teritorial Kepulauan Falklands dengan mengembalikan kepulauan itu ke Argentina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement