Jumat 04 Jan 2013 20:19 WIB

Anak Muda Inggris Depresi Kronis

Rep: Nur Aini/ Red: Dewi Mardiani
Pengangguran (ilustrasi)
Pengangguran (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Peneliti menemukan sekitar 48 persen anak muda di Inggris yang menganggur atau bekerja tapi tidak dibayar, menderita stres berat. Stres itu dipicu penghematan yang harus mereka lakukan.

Yayasan Prince's Youth Trust melaporkan 27 persen dari anak muda bekerja di Inggris sering stres. Jumlah anak muda yang stres mencapai 48 persen bagi mereka yang tidak dibayar dalam pekerjaan karena pendidikan atau pelatihan.

Menurut indeks tahunan, satu dari 10 anak muda mengatakan mereka merasa tidak mampu mengatasi masalah hidup sehari-hari. Angka itu naik dari sebelumnya yang hanya satu dari lima orang pengangguran.

Seperti dilaporkan PressTV, jajak pendapat dalam peneletian itu melibatkan 2.000 orang yang berusia 16-25 tahun. Mereka mendapat dampak dari pemburukan ekonomi Eropa.

Lebih dari seperempat dari anak muda yang disurvei tersebut mengatakan masalah ekonomi merusak prospek karir. Sementara itu, seperlima dari anak muda mengatakan kepercayaan diri mereka tidak akan pulih.

Jumlah pengangguran anak muda mencapai 20 persen di Inggris. Jumlah total diperkirakan mencapai lebih dari 1 juta orang pada tahun ini. "Ketakutan anak muda yang menganggur adalah mereka tidak dapat mengatasi masalah yang ada dan itu akan lebih sulit bagi mereka yang tidak mendapat dukungan, " ungkap Kepala Eksekutif Prince's Trust, Martina Milburn.

Tingkat bunuh diri juga mulai meningkat di Inggris. Bulan lalu, anak muda berusia 18 tahun membakar diri setelah ditolak dari pengajuan perumahan. Sementara itum seorang pria di Birmingham terjun dari kantornya pada Juni 2012.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement